Friday, July 27, 2007

WUIH...!!! 22 RIBU SARJANA DI YOGYAKARTA NGANGGUR

YOGYAKARTA- Lulus Perguruan Tinggi bukan satu jaminan untuk cepat mendapat pekerjaan. Terbukti sekitar 22 ribu orang sarjana dan sarjana utama di provinsi DI Yogyakarta menganggur. Penelitian yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY menunjukkan, tren pengangguran saat ini mengarah pada kalangan sarjana.

"Memang saat ini di Yogyakarta, ada kecenderungan pengangguran justru dari kalangan sarjana. Bahkan dilihat dari daftar pencari kerja, mereka yang perpendidikan S2 atau bergelar sarjana utama, juga cukup banyak," kata Kepala Dinas TenagaKerja dan Transmigrasi (Disnakertran) Provinsi DIY, Drs Hendarto Boediono MSi, Jumat (27/7) di komplek kantor gubernuran DIY.

Dijelaskan Hendarto, tahun ini angka pengangguran di seluruh DIY sebanyak 151.570 atau 8,8 persen dari 3.518.492 total penduduk DIY. Angka penganguran itu, kata dia, naik sekitar 5 persen dari pengangguran tahun sebelumnya. Meningkatnya jumlah penganguran, kata Hendarto, salah satunya sebagai dampak gempa bumi 27 Mei 2006 lalu.Dikatakan, hasil survey yang dilakukan, jumlah penganggur di DIY dari kalangan sarjana sebanyak 14,66 persen atau 22.220 orang. Dari jumlah itu, kata dia, sebanyak 599 orang di antaranya mempunyai pendidikan S2 atau sarjana utama.

"Meski demikian, angka penganguran masih didominasi dari lulusan SLTA yaitu sebesar 62,11 persen atau 94.140 orang. Kemudian lulusan SLTP sebesar 15,24 persen atau 23.099 orang. Lulusan sarjana menempati peringkat ketiga dengan 14,66 persen. Disusul lulusan program diploma sebesar 5,36 persen atau 8.124 persen. Dan terakhir lulusan SD sebesar 2,63 persen atau 3.986 orang," kata Hendarto.Meski belum mencapai angka ribuan, kata dia, pengangguran dari kalangan berpendidikan S2 cukup memprihatinkan. Banyak penganggur bergelar S2, kata dia, disebabkan mereka yang sudah lulus sarjana tapi karena belum memperoleh pekerjaan, mereka langsung melanjutkan pendidikan S2."Mereka kebanyakan dari keluarga yang cukup. Karena belum mendapat pekerjaan, orang tuanya kemudian menyekolahkan ke S2. Tapi ternyata juga belum memperoleh pekerjaan," kata dia. ( Santos )

No comments: