Thursday, July 19, 2007

MESKI ADA LARANGAN TERBANG, JAMAAH HAJI SEBAIKNYA TETAP DIBERANGKATKAN

( Yogyakarta ) Jika nantinya pemerintah Saudi Arabia benar - benar memberlakukan larang terbang bagi maskapai penerbangan Indonesia ke negara tersebut, maka pemerintah harus memberlakukan hal seupa. Yakni melarang seluruh maskapai penerbangan Saudi Arabia masuk ke Indonesia. Namun untuk pemberangkatan haji, tetap dilakukan dengan menggunakan maskapai penerbangan milik negara tetangga. Demikian dikatakan Ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin ketika di temui di Kantor PP Muhammadiyah di Jl Cik Di Tiro Yogyakata, Kamis ( 19 Juli 2007 )

Lebih lanjut Din Syamsudin engungkapkan, yang pertama dilakukan adalah melakukan klarifikasi terlebih dahulu, apakah benar isyu larangan terbang tersebut. Sebab dirinya telah menerima informasi bahwa Duta Besar Saudi Arabia di Jakarta telah membantah, karena sampai saat ini tidak ada surat mengenai adanya larangan tersebut.
" Karena boleh jadi hal itu hanya sekedar isyu, karena saya mendengar Duta besar Saudi Arabia di Jakarta membantah bahwa dia belum mengetahuinya karena belum menerima surat tentang larang tersebut. Oleh karena itu supaya tidak berlanjut maka ada baiknya untuk diklarifikasi" jelasDin

Namun jika isyu tersebut benar, tambah Din, karena mungkin benar, sebab selama ini Saudi Arabia selalu mengikuti sistem dan kriteria Uni eropa dalam hal penerbangan ini. Oleh karena itu, jika itu diterapkan jelas merupakan sikap sepihak, sebab tidak berdasarkan hasil investigasi. Apalagi menurut Din Syamsudi, Garuda telah terbang ke Saudi Araia bertahun - tahun dengan frekuensi tinggi, karena mengangkut jamaah haji dan jamaah umroh dengan jumlah paling besar di dunia.

Jika ada larangan terbang dilaksanakan, maka sebuah kerugian bagi Garuda, bagi penerbangan nasional dan tentu hal ini bisa menghambat proses pemberangkatan jamaah Haji maupun Umroh ke Saudi Arabia. Din melihat dibalik isyu tersebut ada motif ekonomi ada motif Perdagangan, tidak murni masalah penerbangan, meski memang Dunia penerbangan kita harus dibenahi.

Din Syamsudin berharap reaksi dari Menteri Agama yang tidak akan engirim jamaah haji dapat menekan pemerintah Saudi Arabia untuk mencabut larangan tersebut. Jika larang tersebut diberlakukan, jamaah calon haji sebaiknya tetap diberangkatkan, namun menggunakan maskapai penerbangan negara tetangga tetapi jangan menggunakan maskapai penerbangan Saudi arabia.

" Jangan juga merugikan jamaah calon haji yang sudah mendaftar, yang sudah bertahun - tahun berkeinginan untuk naik haji. Harus dicari jalan keluar, apakah kerja sama dengan maskapai penerbangan negara tetangga asal jangan dengan saudi" Tegas Din Syamsudin. ( Santos )

No comments: