Dalam rangka peringatan Dies Natalis ISI Yogyakarta ke-23, ISI Yogyakarta bekerjasama dengan pemerintah Austria mempersembahkan pertunjukan teater kolaborasi Wayang Kulit-Drama berjudul Oidipus Tyrannos karya Sophocles. pementasan bakal digelar di Teater Arena Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta pada hari Kamis 26 Juli dan Jumat 27 Juli 2007 jam 19.30-21.00, hasil kolaborasi dua bangsa Indonesia dan Austria dengan tiga orang sutradara sekaligus. Ketiga sutradara tersebut masing-masing Prof Dr Werner Schulze (sutradara orkestra gamelan) dari Austria, Dr. Yudiaryani, M. A. (sutradara teater) dan Drs Kasidi MHum (sutradara wayang kulit) keduanya dari ISI Yogyakarta.
Pertunjukan teater kolaborasi "Wayang Kulit-Drama" ini menggabungkan seni dalam bentuk wayang kulit-gamelan-drama dengan tujuan memperkaya kasanah dunia teater Indonesia dan musik Eropa. Kegiatan ini sekaligus memperkenalkan penggunaan gamelan dan wayang sebagai ekspresi seni di Eropa. Sebaliknya, di Indonesia dapat menambah repertoar cerita untuk seni pewayangan, sekaligus memberi suatu bentuk alternatif dalam ekspresi teatrikal yaitu berpadu dengan wayang kulit.
Tragedi Oidipus Tyrannos merupakan teater pertama dunia yang dipentaskan pertaa kali sekitar tahun 425 SM di Athena. Diperkirakan, kisah Oidipus lahir bersamaan dengan epos Mahabharata dan Ramayana dari India. Di Indonesia, Oidipus menjadi terkenal setelah W.S. Rendra bersama Bengkel Teater-nya mementaskan lakon berjudul Oidipus Sang Raja pada tahun 1963, 1969, 1976 di Jakarta dengan dialog bergaya sajak. ***
Dies Natalis ke-23 ISI Yoyakarta yang jatuh pada 23 Juli, sebenarnya mempunyai banyak rangakain acara. Dimulai dari tirakatan Macopatan pada 22 Juli 2007 pukul 19.30. Kemudian dilanjutkan Uyon-uyon Monosuko pada tanggal 23 Juli malam. Lalu, tanggal 24 Juli siang digelar pentas enam jurusan yang ada di ISI yaitu pentas Tari klasik, Tari Modern, Musik Klasik dan Musik Modern, Karawitan serta Teater. Selanjutnya pada September nanti, juga akan ditampilkan gelar pameran seni rupa dan media rekam dari mahasiswa dan alumnus ISI.
Menurut Ketua Panitia Dies Natalis ke-23 ISI Yogyakarta, Drs Siswadi yang juga Pembantu Rektor II ISI, pementasan Oidipus Tyrannos merupakan acara yang menjadi andalan dalam dies tahun ini. Selain melibatkan banyak pemain, kata dia, pementasan tersebut merupakan sesuatu yang baru karena menggabungkan antara wayang, teater dan orkestra gamelan.
"Ini juga hasil dari kerja sama dua lembaga dari Indonesia dengan Austria. Tentu ada warna yang berbeda karena karakter kebudayaan kedua bangsa juga berlainan. Pementasan Oidipus Tyrannos sangat layak diapresiasi dan diharapkan memberikan warna baru bagi dunia perwayangan kita maupun dalam bermusik," kata Siswadi.
Sementara menurut Rektor ISI Yoyakarta, Soeprapto Soedjono, MFA PhD menambahkan, ISI Yoyakarta berusaha menatap asa depan dengan semakin pesatnya perkembangan dunia seni. Lewat Dies Natalis kali ini, kata dia, ISI sengaja melibatkan negara asing untuk meningkatkan kualitas pengajaran di kalangan civitas akademika ISI. Tema dalam Dies Natalis kali ini, kata Soeprapto, juga berkait dengan peningkatan kualitas secara global.
"Dalam dies ke-23 ini, kami sengaja mengambil tema Nation Competitiveness toward world class qualities. Harapan kami, dunia seni kita bisa berkembang bersaing di dunia internasional," kata Soeprapto ( Santos )
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment