Saturday, July 21, 2007

LABA BERSIH PERUM PERHUTANI 100 MILYAR PER TAHUN, LABA TAK NAMPAK 1000 TRILYUN

( Yogyakarta )Laba bersih Perum perhutani yang disetor kepada negara tidak begitu banyak, yakni hanya 100 milyar pertahun, namun laba yang tidak nampak dalam bentuk sumbangan pembangunan hutan nilainya besar sekali, mencapai 1000 trilyun. Demikian dikatakan Dirut Perum Perhutani Transtoto Handadari ketika di Yogyakarta, sabtu 21 Juli 2007.

Lebih lanjut Transtoto mengatakan dirinya optimis target penghasilan perum perhutani tahun 2007 sebesar 2,41 Trilyun bisa dicapai bahkan diperkirakan lebih sehingga dapat memperbaiki hutan – hutan yang rusak. Jika dibandingkan dengan pendapatan perum perhutani tahun 2006 lalu, naik sebesar 500 milyar rupiah. Dalam hal pendapatan, perum perhutani sudah cukup maju dan berkembang, namun dari sisi laba yang disetor kepada negara tidak begitu banyak hanya 100 milyar rupiah pertahun. Tetapi beban perhutani terhadap negara dalam bentuk pajak, PSDH dan iuran lainnya diatas 500 milyar rupiah. Sehingga jika ditotal, perum perhutani memberikan sumbangan kepada keuangan negara sekitar 700 milyar rupiah.

“ Memang laba bersih Perum perhutani yang kita setor ke negara hanya sekitar 100 milyar rupiah, tetapi jika digabungkan dengan pajak dan iuran lain yang disetor ke negara bisa mencapai 700 milyar rupiah” jelas Transtoto.

Transtoto menambahkan, memang sumbangan dari laba bersih sangat kecil tetapi tetapi laba yang tidak nampak dalam bentuk sumbangan pembangunan hutan nilainya besar sekali. Hutan yang dibangun perum perhutani nilai lingkungannya sangat besar, dperkirakan nilai ekonominya mencapai 1000 trilyun.

“ Karena nilai ekonomi hutan itu adalah terhadap kemungkinan pencegahan bencana dan sebagainya” Tambah dirut perum Perhutani

Transtoto menambahkan sebagian besar pemasukan perum perhutani dari Kayu jati dan pinus sebesar 75% sedangkan dari sector non kayu sebesar 25%. Di masa mendatang angka tersebut akan terus berubah, khususnya di sector non kayu akan lebih ditingkatkan, sedangkan dari sector kayu akan dikurangi.

Selain untuk disetor kepada negara, juga untuk kesejahteraan rakyat. Sampai saat ini warga masyarakat yang menikmati langsung hasil dari perum perhutani yakni yang bekerja dan hidup dari hutan diperkirakan mencapai 23 juta jiwa. Sedangkan yang tidak langsung ikut menikmati dari perum perhutani sekitar 62 juta orang. Misalnya dari Industri, tumbuhnya pasar – pasar, warung – warung dan lain sebagainya.

“ Perhutani memangku beban social yang demikian besar karenanya perhutani dalam visi ke depan untuk menjadi pengelola hutan tropis terbaik di Dunia” ujar Transtoto.
( santos )

No comments: