Monday, July 16, 2007

SEPTEMBER 2007 PEMPROP DIY BUKA JALUR PENERBANGAN JOGJA KUALALUMPUR

( Yogyakarta ) Pemerintah Propinsi DIY menurut rencana akan membuka penerbangan internasional Jogja Kualalumpur. Ditargetkan paling lambat bulan September 2007. Demikian dikatakan Kepala Badan Pariwisata Daerah (Baparda) Yogyakarta, Tasbir, saat ditemui di Kantornya hari ini Selasa (17/7/2007).

Lebih lanjut Tasbir mengatakan Pemerintah Propinsi DIY dan Departemen Perhubungan menginginkan agar jalur tersebut diisi oleh Maskapai Penerbangan Nasional. Oleh karena itu Departemen Perhubungan memberi waktu dua bulan bagi maskapai domestik yang ingin mengisi rute tersebut. Namun, jika sampai batas waktu itu tidak juga ada kepastian maka ada satu maskapai penerbangan asing yakni Air Asia siap mengisinya. ” Maskapai penerbangan Air Asia sudah kirim surat ke Gubernur DIY menyatakan siap mengisi jalur penerbangan Jogja Kualalumpur. Bahkan mereka telah mempresentasikan kesiapannya tersebut kepada pemerintah Propinsi DIY. Mereka siap melakukan penerbangan Jogja Kualalumpur setiap hari” Kata Tasbir

Air Asia, tambah Tasbir, sudah lama mengirim surat kepada Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, untuk meminta izin penerbangan jalur itu. Jika dibandingkan dengan beberapa penerbangan lain, Air asia dinilai yang paling siap tanpa banyak mengajukan persyaratan. "Yang resmi sementara Air Asia. Bosnya, Pak Tony Fernandes juga sudah kirim surat resmi ke Gubernur. Tapi kita lihat dua bulan mendatang saja," tambahnya. Maskapai penerbangan asing maupun domestic tidak menjadi masalah bagi pemerintah Propinsi DIY yang terpenting ada penerbangan langsung ke luar negeri dari Yogyakarta untuk memajukan pariwisata DIY.

“ Pariwisata DIY akan lebih maju jika ada penerbangan langsung dari Jogja ke luar negeri “ cetus Tasbir.

Untuk tahap awal target utama adalah rute Jogja Kualaumpur. Jika sudah berjalan dengan baik maka ada kemungkinan dibuka jalur lain seperti Jogja Singapura. Namun yang menjadi kendala saat ini adalah Run away Bandara Adi Sucipto tidak memungkinkan digunakan untuk pesawat terbang berbadan lebar, sehingga targetnya adalah rute jarak pendek. ( Santos )

No comments: