(YOGYAKARTA)– Jajaran kepolisian Polda DIY ikutdiperbantukan dalam mengamankan barang-barangpenumpang Kereta Api (KA). Setiap KA Eksekutif yangmelintas di wilayah Daerah Operasional (Daop) VIYogyakarta ditempatkan dua aparat kepolisianberpakaian preman.Upaya tersebut ditempuh untuk mengantisipasi aksipencopetan barang-barang berharga milik penumpang KAeksekutif yang biasa dilakukan pencopet profesional.Para penjahat pembobol barang-barang berhargapenumpang KA itu biasanya menyamar sebagai penumpangKA eksekutif dengan membeli tiket KA resmi.Kepala Humas PT KA Daop VI Yogyakarta, Mochtadi,Selasa (31/7) siang mengatakan, kebanyakan korbankehilangan barang-barang berharga seperti uang,perhiasan serta barang-barang elektronika bawaannya.Kebanyakan barang yang dicopet adalah laptop danhandycam, serta kamera.
Mochtadi menegaskan, untuk KA Eksekutif pihaknyamenyiapkan dua personil polisi dari Polda DIY, yangmengawal KA Taksaka pagi maupun malam. ”Sementarauntuk KA Argolawu dan KA Argo Dwipangga dikawalpetugas dari Poltabes Surakarta (Solo),” jelasMochtadi. Petugas kepolisian itu menurut Mochtadi, sudahdibekali pengertian agar di dalam gerbong KA tetapmencurigai penumpang yang nakal, yang modusnya sudahsering tercium.
”Yakni mereka membuka tas dan apa sajayang berada di rak barang, bagasi yang penumpangnyalagi tertidur lelap,” jelasnya.
Beberapa kali pelaku pencopetan di atas KA tertangkap.Daop VI sendiri bersuaha keras menekan angkakejahatan-kejahatan semacam itu. Menurut Mochtadi,Daop VI menempatkan personil keamanan dan bantuankepolisian di semua KA dari kelas ekonomi, bisnismaupun eksekutif, baik dari stasiun pemberangkatansampai dengan stasiun tujuan.
”Kami himbau penumpang KA-KA Eskutif ketika dalamperjalanan tidak membawa bekal yang berlebihanterutama dalam bentuk barang dan uang, atau membawauang dan perhiasan secukupnya untuk menghindarihal-hal yang tridak diinginkan tersebut,” jelasnya. Salah satu korban pencopetan di atas KA Taksaka,Santoso, mengaku sangat kesal dengan ulah parapenjahat di atas kereta itu. ”Beberapa waktu lalu,saya pulang dari Jakarta menggunakan KA Taksaka. Ditengah perjalanan saya tertidur lelap, hingga baruterasa sampai Stasiun Tugu Yogyakarta, handycam sayahilang,” ungkap Santosa warga Bantul itu. ( Santos )
Monday, July 30, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment