Sunday, August 5, 2007

KLAIM RUMAH SAKIT YANG MERAWAT KORBAN GEMPA SEBESAR 28,3 MILYAR RUPIAH BELUM DIBAYAR

YOGYAKARTA- Gempa bumi 27 Mei 2006 yang mengakitakan lebih dari 5 ribu orang meninggal telah setahun lebih. Namun sampai saat ini, beaya perawatan yang telah dikeluarkan oleh sejumlah rumah sakit di provinsi DI Yogyakarta belum juga dibayar sepenuhnya oleh pemerintah pusat. Total klaim rumah sakit yang belum dibayar mencapai Rp 28,36 milyar.

"Pemerintah porvinsi DIY baik oleh Kepala Dinas Kesehatan bahkan gubernur DIY sendiri, sudah berulang kali mendesak agar tunggakan tersebut segera dibayarkan. Sebab jika berlarut-larut akan mengganggu cash flow rumah yang bersangkutan. Tapi sampai hari ini, jumlah tunggakannya jauh lebih besar dari pada yang sudah dibayarkan," kata Kepala Humas pada Kantor Badan Informasi Daerah Provinsi DIY, Alex Syamhuri.

Dijelaskan Alex, beberapa saat setelah terjadi gempa, terdapat 15 rumah sakit negeri dan swasta di DIY yang merawat para korban. Beaya perawatan tersebut, kata dia, pada awalnya ditanggung oleh rumah sakit bersangkutan. Oleh pemerintah pusat, kata dia, beaya perawatan korban gempa akan diganti.

Namun sampai saat ini, lanjut Alex, pemerintah pusat melalui Badan Koordinasi Nasional (Bakornas) Penanggulangan Bencana baru membayar sebesar Rp 11 milyar. Padahal total klaim yang diajukan oleh 15 rumah sakit tersebut, kata Alex, mencapai Rp 41 milyar lebih.
Sementara itu Anggota Komisi D DPRD DIY Afnan Hadikusumo, usai dialog dengan Dinas Kesehatan DIY menyatakan, DPRD telah menerima laporan tertulis dan keluhan dari dinas kesehatan. Intinya, kata dia, pemerintah pusat sangat lamban dalam membayar tunggakan klaim yang diajukan rumah sakit di DIY pascagempa bumi setahun lalu.

"Kami juga sering mendapat keluhan dari pihak rumah sakit karena belum dibayarnya klaim mereka. Kondisi ini jelas sangat memprihatinkan karena gempa sudah berlangsung setahun lebih," kata Afnan.

Sebelumnya, di berbagai kesempatan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku gemas karena pemerintah belum juga membayar klaim tersebut. Sultan meminta agar PT Askes yang ditunjuk sebagai pihak yang bertanggung jawab membayar klaim tersebut segera membayar klaim yang diajukan. ( Santos/ipul)

No comments: