Tuesday, August 7, 2007

2009 LANTAMAL SURABAYA PINDAH KE KULON PROGO

YOGYAKARTA- Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Slamet Subiyanto menyatakan, proses pemindahan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) V dari Surabaya ke Yogyakarta akan dimulai 2008 nanti. Untuk tahap awal, kata Slamet, TNI AL akan membangun gedung-gedung utama yang akan menjadi perkantoran TNI AL.

"Menggeser pangkalan dari Surabaya ke Yogyakarta butuh dana yang besar sehingga pelaksanaannya harus bertahap. Untuk tahap awal, kita akan membangun dulu gedung perkantoran dengan angaran sekitar Rp 10 milyar. Untuk keseluruhannya, kami harap tahun 2009 seluruhnya sudah selesai," kata Slamet Subiyanto usai bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Selasa (7/8).

Unsur pimpinan TNI AL, melakukan pertemuan dengan Sultan dan Bupati Kulonprogo Toyo Susanto Dipo di kantor gubernuran DIY. Dalam pertemuan tersebut, Slamet Subiyanto menjelaskan teknis dan kebutuhan lahan yang akan digunakan sebagai Lantamal.

Dijelaskan Slamet, untuk keperluan pembangunan Lantamal di Yogyakarta, TNI AL sudah memilih lokasi yaitu di sekitar Pantai Glagah dan Pantai Karangwuni di Kabupaten Kulonprogo. Untuk sementara, kata Slamet, pihaknya membutuhkan areal seluas 200 hektar. Dan tanah itu, lanjut dia, sudah disediakan oleh Gubernur DIY dengan tanah milik Paku Alaman Ground.
Menurut Slamet, pemindahan Lantamal dari Surabaya ke Yogyakarta mempunyai tujuan yang strategis. Ke depan, kata Slamet, jalur laut di selatan akan lebih ramai karena jalur di selat Malaka akan ditinggalkan. Kondisi itu, kata Slamet, menyusul pendangkalan di Selat Malaka yang tidak lagi sesuai dengan kapal-kapal dengan tonase yang lebih besar.

"Alasan utama tentu untuk pertahanan kedaulatan NKRI. Tapi selain itu, ke depan, kapal-kapal dengan tonase di atas 100 ribu ton, akan sulit lewat di selat Malaka. Mereka akan pindah ke selatan. Sebagai negara yang berdaulat dan punya pertahanan, kita tentu akan memberikan jaminan yang terbaik agar dunia internasional juga juga merasa aman ketika lewat di kawasan tersebut," kata Slamet.

Sementara Lantamal Surabaya yang ditinggalkan, kata Slemat, pangkalan tersebut tetap akan difunsgikan. Hanya saja tidak lagio sebagai Pangkalan Utama melainkan sebagai pangkalan perbaikan bagi kapal-kapal TNI AL.

Di tempat sama, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan dukungannya pemindahan Lantamal dari Surabaya ke Yogyakarta. Sebagai bentuk dukungan, kata Sultan, pihaknya telah menyediakan lahan seluas 200 hektar dari tanah Paku Alaman Groung yang ada di sekitar Pantai Glagah dan Pantai Karangwuni di Kabupaten Kulonprogo. Jika luas tersebut dirasa masih kurang, kata Sultan, pihaknya masih menyediakan areal yang dibutuhkan.
"Kami tentu mendukung karena pemindahan itu untuk pertahanan negara. Selain itu, bagi masyarakat Yogyakarta tentu akan mendapat keuntungan karena perekonomian tentu akan lebih berkembang," kata Sultan. ( Santos )

No comments: