Monday, September 3, 2007

5 TON NARKOBA BEREDAR DI INDONESIA SETIAP HARI

Yogyakarta-- Diperkirakan saat ini jumlah narkoba yang beredar di masyarkat di Indonesia mencapai 5 ton perhari. Jumlah ini menurut Kepala Pusat Dukungan Pencegahan Pelaksana Harian BNN Brigjen POl Drs Mudji Waluyo merupakan hasil dari perhitungan dalam penelitian antara BNN dengan Universitas Indonesia ( UI )

"Dari penelitian kita (BNN, red) dengan UI teridentivikasi pecandu yang ada 3,2 juta orang di Indonesia, kalau kita tambah dengan jumlah yang tidka teridentifikasi mencapai 5 juta pecandu berarti paling tidak satu hari terdapat 5 ton narkoba yang digelontorkan oleh para bandar," jelas Mudji disela-sela acara penguatan kelembagaan peran serta masyarakat dalam pencegahan pemberantasan penyalahgunaan narkoba, Selasa (4/9).

Sementara terkait dengan marak pendirian organisasi pencegahan narkoba ternyata saat ini telah berhasil menambah pengungkapan penyalah gunaan narkoba. Sehingga menurut Mudji, keberadaan lembaga atau organisasi perlawanan terhadap narkoba ini sangat bernilai positif dalam memberikan tekanan terhadap peredaran narkoba di Indonesia .
"Bukan berarti sejak kita ada tahun 2001 itu semakin banyak penyalah gunaan narkoab meningkat, justru yang kita ungkap itu baru setitik saja, karena penyalahgunaan narkoba ini bak fenomena gunung es, saya yakin masih cukup banyak penyalahgunaan yang belum terungkap," tambah Mudji lebih lanjut.

Disisi lain dari hasil penelitian yang sama, prevelansi penyalahgunaan narkoba dalam satu tahun terakhir mencapai 5,3 persen. Sehingga menurut Mudji dari 100 pelajar mahasiswa yang ada di Indonesia paling tidak terdapat lima orang yang menjadi pecandu.

Selain itu, diakui atau tidak menurut Mudji saat ini justru para pelajar dan mahasiswa mampu yang menjadi korban dari peredaran narkoba. Sehingga saat ini sangat diperlukan peran serta perguruan tinggi dalam usaha pencegahan narkoba.

Berdasarkan pengalaman berbagai negara, keberadaan kampus mampu mengembangkan berbagai model pencegahan yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.

Sementara terkait dengan narkoba menurut Mudji sebenarnya memang dengan sengaja dibuat. Karena pada dasarnya narkoba berdungsi untuk pengobatan secara medis dan ilmu pengetahuan. Sehingga pencegahan yang paling berati menurut Mudji hanyalah dengan memberikan informasi yang benar terkait dengan narkoba.

Pada dasarnya saat ini, para mafia pengedar narkoba telah menyebarkan informasi yang salah terkait dengan narkoba. "Narkoba dan psikotropika itu pada dasarnya mengandung tiga zat, yakni untuk stimulan, adiksi, dan halusinasi. Sehingga informasi yang menyesatkan seperti bisa untuk menguruskan bada, menambah kepercayaan diri itu harus dulurskan, kalau sampai terjadi penyalahgunaan ya akibat fatal bisa terjadi," tambah Mudji. ( Santos )

No comments: