( Yogyakarta ) Kondisi Intelijen Indonesia saat ini sangat lemah, sehingga berkali - kali kebobolan dalam masalah teror bom dan terakhir kebobolan di Ambon oleh RMS. Lemahnya intelijen Indonesia dikarenakan anggaran yang berikan kepada Badan Intelijen sangat sedikit. Hal ini dikatakan oleh Mantan MenteriPertahanan Mahfud MD di sela - sela mendampingi Gusdur mengunjungi beberapa Pondok Pesantren di Yogyakarta, Sabtu 30 Juni 2007.
" Intelijen kita saat ini sangat lemah, karena dananya sedikit. Ketika saya menjadi menteri Pertahanan dulu, dana operasional untuk seorang intel hanya 16 ribu rupiah perhari. Bagaimana mereka bisa kerja maksimal dengan dana operasional sebesar itu? ujar Mahfud MD.
lebih lanjut mahfud mengatakan dana operasional intelijen Indonesia zaman orde baru tak terbatasm sehingga intelijennya kuat. Bahkan dapat diseterakan dengan intelijen asing seperti KGB maupun CIA. Namun ketika itu intelijen bukan untuk kepentingan negara tetapi untuk kepentingan penguasa ( Presiden Suharto ), sehingga sering melanggar hak asasi Manusia dan dibenci masyarakat. Dampaknya, saat ini intel tidak disukai masyarakat dan anggarannya diperkecil. " Akibatnya intelijen kita saat ini sangat lemah, sehingga pantas lah kalau kebobolan. Selain anggaran yang kurang peralatan yang dimiliki oleh Badan intelijen kita pun tertinggal jauh dengan negara lain" cetus Mahfud ketika mendapingi Gusdur menikmati Wayang kulit di dusun Karangjati Kasongan Bantul Yogyakarta, Sabtu malam ( 30 Juni 2007 ).
Oleh karena itu, mulai sekarang, Pemerintah dan masyarakat harus mulai membangun Intelijen kita agar kuat untuk menjaga keamanan negara. Masyarakat sebaiknya tidak membenci Intel tetapi mendukung mereka untuk menjaga Negara. Anggaran untuk Intelijen harus ditambah, asalkan dapat dipertanggung jawabkan untuk kepentingan negara bukan untuk kepentingan penguasa.
" Intelijen kita itu kuat ketika Zaman orde Baru tapi rusak karena sering melanggar hak asasi manusia. sering menangkap orang. waktu itu intelijen bekerja untuk penguasa orde baru bukan untuk menjaga keamanan negara " kata Mahfud MD. ( santos )
Saturday, June 30, 2007
NERS ANGKATAN IX UMY DI SUMPAH
( Yogyakarta) Menjadi seorang Ners merupakan salah satu profesi mulia yang akan banyak berhubungan dengan berbagai karakter manusia, sehingga diharapkan seorang Ners dapat membawakan diri dengan baik dimanapun mereka berada. Ners merupakan salah satu profesi yang sangat dibutuhkan, terutama pengabdiannya dalam memberikan sumbangan besar bagi bangsa dan umat khususnya dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat. Hal tersebut diungkapkan Dr. H. Khoiruddin Bashori, Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), pada acara pengambilan Sumpah Ners PSIK FK UMY Angkatan IX, di Kampus Terpadu UMY, Sabtu (30/06).
Kali ini PSIK UMY, menyandangkan gelar Ners kepada 15 orang Ners, yang terdiri dari 12 Ners Wanita dan 3 Ners Laki- Laki. Arif Riyanto, S.Kep., Ns dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,23 menjadi Ners terbaik angkatan ini. Gelar ini akan disandangkan pada mahasiswa setelah mereka setelah mereka menempuh program teori selama 4 tahun hingga mendapat gelar S. Kep yang kemudian dilanjutkan dengan program profesi selama 1 tahun di rumah sakit hingga lulus dan mendapatkan gelar Ners.
Sumpah Ners yang dilaksanakan oleh PSIK yang terakreditasi C dengan nomor : 014/ BAN-PT/ AK-III/ SL/ VIII/ 2007, sekaligus mendapat kepercayaan untuk mengelola dana Hibah Kompetisi A-1 dari DIKTI 2005/2006 tersebut selalu diiringi Continuing Nursing Education ( CNE ), yaitu sebuah Seminar Nasional Keperawatan yang selalu membawa tema- tema hangat yang sedang berkembang di dunia kesehatan.
Sementara itu, Dr. H. Erwin Santosa, Sp.A., M.Kes (Dekan FK UMY) dalam sambutannya mengharapkan bahwa Ners yang melaksanakan Sumpahnya kali ini bisa menjadi seorang Ners yang profesional sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal dalam mengembangkan ilmu keperawatan secara Islami. Hal ini menurutnya menjadi tantangan besar bagi para Ners untuk dapat bersaing di dunia Internasional di era Globalisasi yang semakin maju seiring dengan perkembangan ilmu keperawatan yang semakin pesat.
Masih menurut Erwin, PSIK FK UMY akan selalu berupaya mencetak lulusan yang mempunyai daya saing dalam menjawab tuntutan pasar, baik di tingkat Nasional maupun Internasional. Beberapa langkah yang dilakukan, diantaranya adalah revitalisasi kurikulum dan pengembangan program yang relevan dengan kebutuhan pasar, pengembangan konseptual teaching. Peningkatkan teknologi dalam pembelajaran, serta melakukan kerjasama dengan institusi Pendidikan dan Pelayangan baik di dalam maupun di luar negeri, seperti Singapore Volunteer Overseas ( SVO ), Angeles University ( Philippina ), dan KHonkhen University ( Thailand ).
Acara ini yang dihadiri oleh para presidium yang meliputi Rektor, Dekan, PPNI, dan DIKTI. Selain itu juga para undangan yang meliputi orang tua Ners, Dosen PSIK UMY, Dosen pembimbing dari beberapa Rumah Sakit tempat para Ners melaksanakan profesinya, dan beberapa perwakilan institusi kesehatan meliputi RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RSUD Saras Husada Purworejo, RSUD Temanggung, RSJ Magelang, Puskesmas Tegalrejo, Puskesmas Kasihan I, PSTW Budi Luhur Kasongan. ( SANTOS )
Kali ini PSIK UMY, menyandangkan gelar Ners kepada 15 orang Ners, yang terdiri dari 12 Ners Wanita dan 3 Ners Laki- Laki. Arif Riyanto, S.Kep., Ns dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,23 menjadi Ners terbaik angkatan ini. Gelar ini akan disandangkan pada mahasiswa setelah mereka setelah mereka menempuh program teori selama 4 tahun hingga mendapat gelar S. Kep yang kemudian dilanjutkan dengan program profesi selama 1 tahun di rumah sakit hingga lulus dan mendapatkan gelar Ners.
Sumpah Ners yang dilaksanakan oleh PSIK yang terakreditasi C dengan nomor : 014/ BAN-PT/ AK-III/ SL/ VIII/ 2007, sekaligus mendapat kepercayaan untuk mengelola dana Hibah Kompetisi A-1 dari DIKTI 2005/2006 tersebut selalu diiringi Continuing Nursing Education ( CNE ), yaitu sebuah Seminar Nasional Keperawatan yang selalu membawa tema- tema hangat yang sedang berkembang di dunia kesehatan.
Sementara itu, Dr. H. Erwin Santosa, Sp.A., M.Kes (Dekan FK UMY) dalam sambutannya mengharapkan bahwa Ners yang melaksanakan Sumpahnya kali ini bisa menjadi seorang Ners yang profesional sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal dalam mengembangkan ilmu keperawatan secara Islami. Hal ini menurutnya menjadi tantangan besar bagi para Ners untuk dapat bersaing di dunia Internasional di era Globalisasi yang semakin maju seiring dengan perkembangan ilmu keperawatan yang semakin pesat.
Masih menurut Erwin, PSIK FK UMY akan selalu berupaya mencetak lulusan yang mempunyai daya saing dalam menjawab tuntutan pasar, baik di tingkat Nasional maupun Internasional. Beberapa langkah yang dilakukan, diantaranya adalah revitalisasi kurikulum dan pengembangan program yang relevan dengan kebutuhan pasar, pengembangan konseptual teaching. Peningkatkan teknologi dalam pembelajaran, serta melakukan kerjasama dengan institusi Pendidikan dan Pelayangan baik di dalam maupun di luar negeri, seperti Singapore Volunteer Overseas ( SVO ), Angeles University ( Philippina ), dan KHonkhen University ( Thailand ).
Acara ini yang dihadiri oleh para presidium yang meliputi Rektor, Dekan, PPNI, dan DIKTI. Selain itu juga para undangan yang meliputi orang tua Ners, Dosen PSIK UMY, Dosen pembimbing dari beberapa Rumah Sakit tempat para Ners melaksanakan profesinya, dan beberapa perwakilan institusi kesehatan meliputi RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RSUD Saras Husada Purworejo, RSUD Temanggung, RSJ Magelang, Puskesmas Tegalrejo, Puskesmas Kasihan I, PSTW Budi Luhur Kasongan. ( SANTOS )
GELOMBANG LAUT NORMAL, PANTAI PARANG TRITIS AMAN
( Bantul, 30/6) Kondisi gelombang laut pantai Parang tritis Bantul Yogyakarta saat ini kembali normal, setelah sempat terjadi gelombang tinggi beberapa hari yang lalau, sehingga para wisatawan tidak perlu takut untuk berkunjung ke Pantai tersebut. Demikian dikatakan Taufik Sekretaris Tim SAR Pantai Parang tritis Bantul Yogyakarta.
" Kondisi gelombang di pantai parang tritis normal, dan aman bagi wisatawan. Tim SAR juga terus berjaga - jaga di tepi pantai" ujar Taufik. Selain itu, imbuh Taufik, Di Pantai Parang tritis juga teah dipasang sistem peringatan dini atau early Warning System, sehingga para wisatawan tidak perlu takut. Tim SAR akan segera memberikan informasi dan mengamankan para wisatawan jika ada tanda - tanda yang membahayakan.
Adanya himbauan BMG kepada para nelayan untuk tidak melaut, berdampak pada berklurangnya pengunjung ke pantai Parang tritis pada musim liburan sekolah tahun ini. Selama ini, menurut TAUFIK, aktifitas nelayan di pantai parang tritis juga berjalan seperti biasa, meski gelombang agak tinggi tapi tidak begitu membahayakan. ( Santos )
" Kondisi gelombang di pantai parang tritis normal, dan aman bagi wisatawan. Tim SAR juga terus berjaga - jaga di tepi pantai" ujar Taufik. Selain itu, imbuh Taufik, Di Pantai Parang tritis juga teah dipasang sistem peringatan dini atau early Warning System, sehingga para wisatawan tidak perlu takut. Tim SAR akan segera memberikan informasi dan mengamankan para wisatawan jika ada tanda - tanda yang membahayakan.
Adanya himbauan BMG kepada para nelayan untuk tidak melaut, berdampak pada berklurangnya pengunjung ke pantai Parang tritis pada musim liburan sekolah tahun ini. Selama ini, menurut TAUFIK, aktifitas nelayan di pantai parang tritis juga berjalan seperti biasa, meski gelombang agak tinggi tapi tidak begitu membahayakan. ( Santos )
Friday, June 29, 2007
WARGA MALUKU DI YOGYAKARTA KECAM RMS
( Yogyakarta, 30/6) Ikatan pelajar dan mahasiswa Maluku serta Warga Maluku di Yogyakarta mengecam keras aksi pengibaran bendera RMS di acara Hari Keluarga Nasional di Lapangan Merdeka Ambon kemarin. Kecaman tersebut dituangkan dalam pernyataan sikap yang dikaluarkan hari ini Sabtu, 30 Juni 2007 di Rumah tokoh Warga Maluku di Yogyakarta, HALIM .
Dalam pernyataan sikapnya, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Maluku IKA PELAMAKU di Yogyakarta mengutk keras mereka yang menamakan diri RMS atau Republik Maluku Selatan. Mereka juga mendesak apartat Keamanan untuk menindak tegas mereka yang terlibat langsung maupun tidak langsung. Selain itu, mereka juga meminta aparat keamanan untuk menangkap aktor intelektualnya.
Sementara itu Sekretaris IKAPELAMAKU Husein Djaya Renuat meminta kepada masyarakat Maluku untuk tidak terpancing dengan aksi tersebut dan tetap memelihara situasi keamanan agar tetap kondusif. Sedangkan Jalaludin, meminta kepada pimpinan TNI POLRI menindak personil keamanan yang bertugas ketika itu karena dinilai telah lalai dalam bertugas. ( Santos )
Dalam pernyataan sikapnya, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Maluku IKA PELAMAKU di Yogyakarta mengutk keras mereka yang menamakan diri RMS atau Republik Maluku Selatan. Mereka juga mendesak apartat Keamanan untuk menindak tegas mereka yang terlibat langsung maupun tidak langsung. Selain itu, mereka juga meminta aparat keamanan untuk menangkap aktor intelektualnya.
Sementara itu Sekretaris IKAPELAMAKU Husein Djaya Renuat meminta kepada masyarakat Maluku untuk tidak terpancing dengan aksi tersebut dan tetap memelihara situasi keamanan agar tetap kondusif. Sedangkan Jalaludin, meminta kepada pimpinan TNI POLRI menindak personil keamanan yang bertugas ketika itu karena dinilai telah lalai dalam bertugas. ( Santos )
Thursday, June 28, 2007
GELOMBANG TINGGI DI LAUT SELATAN, NELAYAN DIMINTA TIDAK MELAUT
YOGYAKARTA- Masyarakat pantai selatan Jawa khususnya para nelayan, diminta untuk mewaspadai ancaman gelombang tinggi dalam beberapa hari ke depan. Setidaknya hingga empat hari ke depan, gelombang laut Selatan diprediksi hingga mencapai 3 meteran menyusul adanya perbedaan tekanan udara yang cukup ekstrim antara perairan di Indonesia dan Australia."Selain adanya perbedaan tekanan udara di perairan Indonesia dan Australia, tingginya gelombang juga dipengaruhi oleh efek La Nina yang ada saat ini. Mestinya saat ini sudah memasuki musim kering tapi masih cenderung basah," kata Kepala kantor Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Yogyakarta, Jaya Murjaya, Kamis (28/6).
Lebih lanjut Jaya mengatakan, ancaman gelombang tinggi di laut Selatan bukan disebabkan oleh gempa tektonik yang terjadi di sekitar pantai Selatan Cilacap kemarin, tetapi lebih disebabkan kedua faktor tersebut. Gempa tektonik kemarin, kata Jaya, merupakan pergerekan lempeng yang kemungkinan besar masih mengalami gempa susulan namun dipastikan tidak menyebabkan tsunami dan gelombang pasang.Dijelaskan Jaya, berdasar citra satelit yang terpantau BMG Yogyakarta, tekanan udara di perairan Australia mencapai 1.029 milibar. Sementara di perairan Indonesia, kata dia, tekanan udara hanya sekitar 1.009 milibar. Akibatnya, kata dia, udara akan bergerak ke tekanan yang lebih rendah yang bisa memicu gelombang pasang.
Sementara koordinator tim SAR Pantai Pandansimo Bantul yang juga ketua nelayan setempat, Ngadiman mengatakan, dalam dua hari ini, gelombang laut di pantai Selatan mencapai 2,5 hingga 3 meter. Tingginya gelombang tersebut, kata dia, membuat sebagian besar nelayan tidak berani melaut dan hanya beberapa nelayan saja yang nekad mencari ikan."Bagi nelayan, tingginya gelombang yang terjadi kali ini lebih disebabkan karena memasuki bulan purnama. Jika bulan purnama penuh, biasanya gelombang laut menjadi pasang. Dalam kondisi itu, nelayan tidak ada yang melaut. Tapi sekarang belum bulan purnama penuh sehingga masih ada nelayan yang nekad turun ke laut," kata Ngadiman. ( santos )
Lebih lanjut Jaya mengatakan, ancaman gelombang tinggi di laut Selatan bukan disebabkan oleh gempa tektonik yang terjadi di sekitar pantai Selatan Cilacap kemarin, tetapi lebih disebabkan kedua faktor tersebut. Gempa tektonik kemarin, kata Jaya, merupakan pergerekan lempeng yang kemungkinan besar masih mengalami gempa susulan namun dipastikan tidak menyebabkan tsunami dan gelombang pasang.Dijelaskan Jaya, berdasar citra satelit yang terpantau BMG Yogyakarta, tekanan udara di perairan Australia mencapai 1.029 milibar. Sementara di perairan Indonesia, kata dia, tekanan udara hanya sekitar 1.009 milibar. Akibatnya, kata dia, udara akan bergerak ke tekanan yang lebih rendah yang bisa memicu gelombang pasang.
Sementara koordinator tim SAR Pantai Pandansimo Bantul yang juga ketua nelayan setempat, Ngadiman mengatakan, dalam dua hari ini, gelombang laut di pantai Selatan mencapai 2,5 hingga 3 meter. Tingginya gelombang tersebut, kata dia, membuat sebagian besar nelayan tidak berani melaut dan hanya beberapa nelayan saja yang nekad mencari ikan."Bagi nelayan, tingginya gelombang yang terjadi kali ini lebih disebabkan karena memasuki bulan purnama. Jika bulan purnama penuh, biasanya gelombang laut menjadi pasang. Dalam kondisi itu, nelayan tidak ada yang melaut. Tapi sekarang belum bulan purnama penuh sehingga masih ada nelayan yang nekad turun ke laut," kata Ngadiman. ( santos )
PERBAIKAN SISTEM BUDIDAYA PADI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI
( Yogyakarta )Padi merupakan tanaman penghasil bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia sehingga mempunyai peran yang strategis. Padi sebenarnya dapat ditanam di dua jenis lahan utama yaitu sawah dan ladang (kering), namun sebagian besar petani menanam padi dengan menggenangi lahannya dalam bentuk padi sawah dan dilakukan dengan pindah tanam setelah benih dibibitkan terlebih dahulu. Kondisi tanah yang selalu tergenang menyebabkan lingkungan tanah menjadi kurang kondusif bagi tanaman padi, sedangkan penanaman padi dengan pindah tanam menyebabkan terjadinya kerusakan akar. Hal ini menyebabkan budidaya padi menjadi tidak efisien dalam penggunaan sumber daya dan hasil padi menjadi rendah dengan rerata nasional hanya mencapai 4–5 ton/ha saja. Oleh karenanya untuk meningkatkan kesejahteraan petani, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), telah mengembangkan sistem budidaya padi dengan menggabungkan beberapa teknologi yang lebih efisien dalam penggunaan sumber daya. Teknologi budidaya padi yang telah dikembangkan, antara lain penyiapan benih, pembibitan, irigasi dan pemupukan yang dikombinasikan menjadi satu paket teknologi budidaya padi. Demikian disampaikan oleh Ir. Agus Nugroho Setiawan, MP, Ketua Jurusan Agronomi UMY ketika menerima kunjungan petani dari Karanganyar dan Magelang Jawa Tengah pada Rabu (27/06), di Kampus Terpadu UMY.
Lebih lanjut Agus Nugroho mengatakan, sebagai bentuk tindak lanjut dari kerjasama UMY dengan PT Prakasita Sekar Mataram, dalam penerapan teknologi ini digunakan pupuk organik cair produksi dari PT PSM. Penyiapan benih yang dilakukan dengan uji kualitas menggunakan larutan garam ternyata menghasilkan benih dengan vigor tinggi. Perendaman benih terpilih dengan larutan pupuk organik cair dapat mempercepat dan meningkatkan kualitas bibit yang dihasilkan. Bibit yang dihasilkan, ditanam pada umur muda (7–10 hari) dengan sistem tanam tunggal. Dalam penanamannya, digunakan sistem tanam tunggal dengan 1 bibit setiap lubang tanam sehingga lebih efisien dalam penggunaan benih. Berbeda dengan budidaya padi secara konvensional yang banyak membutuhkan air, dalam teknologi ini irigasi tidak banyak menggunakan air, tanah dikondisikan dalam keadaan macak–macak saja sehingga lebih hemat air. Penggunaan pupuk organik cair yang diberikan melalui daun dan dilakukan secara periodik juga lebih efektif. Implementasi teknologi budidaya padi dengan teknologi tersebut menghasilkan jumlah anakan, malai dan gabah yang lebih banyak, serta bobot gabah dan hasil yang lebih tinggi.
Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian UMY Ir. Lilik Utari, MS mengatakan pengembangan teknologi budidaya padi yang dikembangkan oleh Fakultas Pertanian UMY, telah diimplementasikan di beberapa daerah antara lain di Temanggung, Karawang, Banyumas dan beberapa daerah di Jawa Timur. Lebih lanjut Lilik Utari mengatakan Fakultas Pertanian UMY mempunyai komitmen untuk mengembangkan teknologi budidaya padi karena padi merupakan tanaman penghasil bahan pangan pokok penduduk Indonesia dan sebagian besar petani Indonesia merupakan petani padi. menjelaskan keberhasilan penerapan teknologi budidaya padi di beberapa daerah telah menimbulkan rasa ingin tahu yang lebih besar pada petani lainnya sehingga banyak petani yang datang ke kampus UMY. Keberhasilan implementasi tersebut juga mendorong Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, DIY untuk menjalin kerjasama dengan Fakultas Pertanian UMY. Pada hari Selasa, 26 Juni 2007 bertempat di Kantor BIPP Bantul dilakukan koordinasi dan sekaligus diminta kesediaan Fakultas Pertanian UMY untuk berperan aktif sebagai nara sumber dan fasilitator dalam implementasi WISMP Deptan Tahun 2007 di Kabupaten Bantul. “Hampir tiap hari kami menerima kunjungan atau kontak telephon dari petani di berbagai daerah, yang menanyakan tentang budidaya padi yang kami kembangkan dan penggunaan pupuk organik cair”, tambah Lilik.
Lebih lanjut Agus Nugroho mengatakan, sebagai bentuk tindak lanjut dari kerjasama UMY dengan PT Prakasita Sekar Mataram, dalam penerapan teknologi ini digunakan pupuk organik cair produksi dari PT PSM. Penyiapan benih yang dilakukan dengan uji kualitas menggunakan larutan garam ternyata menghasilkan benih dengan vigor tinggi. Perendaman benih terpilih dengan larutan pupuk organik cair dapat mempercepat dan meningkatkan kualitas bibit yang dihasilkan. Bibit yang dihasilkan, ditanam pada umur muda (7–10 hari) dengan sistem tanam tunggal. Dalam penanamannya, digunakan sistem tanam tunggal dengan 1 bibit setiap lubang tanam sehingga lebih efisien dalam penggunaan benih. Berbeda dengan budidaya padi secara konvensional yang banyak membutuhkan air, dalam teknologi ini irigasi tidak banyak menggunakan air, tanah dikondisikan dalam keadaan macak–macak saja sehingga lebih hemat air. Penggunaan pupuk organik cair yang diberikan melalui daun dan dilakukan secara periodik juga lebih efektif. Implementasi teknologi budidaya padi dengan teknologi tersebut menghasilkan jumlah anakan, malai dan gabah yang lebih banyak, serta bobot gabah dan hasil yang lebih tinggi.
Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian UMY Ir. Lilik Utari, MS mengatakan pengembangan teknologi budidaya padi yang dikembangkan oleh Fakultas Pertanian UMY, telah diimplementasikan di beberapa daerah antara lain di Temanggung, Karawang, Banyumas dan beberapa daerah di Jawa Timur. Lebih lanjut Lilik Utari mengatakan Fakultas Pertanian UMY mempunyai komitmen untuk mengembangkan teknologi budidaya padi karena padi merupakan tanaman penghasil bahan pangan pokok penduduk Indonesia dan sebagian besar petani Indonesia merupakan petani padi. menjelaskan keberhasilan penerapan teknologi budidaya padi di beberapa daerah telah menimbulkan rasa ingin tahu yang lebih besar pada petani lainnya sehingga banyak petani yang datang ke kampus UMY. Keberhasilan implementasi tersebut juga mendorong Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, DIY untuk menjalin kerjasama dengan Fakultas Pertanian UMY. Pada hari Selasa, 26 Juni 2007 bertempat di Kantor BIPP Bantul dilakukan koordinasi dan sekaligus diminta kesediaan Fakultas Pertanian UMY untuk berperan aktif sebagai nara sumber dan fasilitator dalam implementasi WISMP Deptan Tahun 2007 di Kabupaten Bantul. “Hampir tiap hari kami menerima kunjungan atau kontak telephon dari petani di berbagai daerah, yang menanyakan tentang budidaya padi yang kami kembangkan dan penggunaan pupuk organik cair”, tambah Lilik.
PULUHAN PENUTUP LUBANG SALURAN LIMBAH DI KOTA YOGYAKARTA DI CURI
(Yogyakarta)-28 buah penutup saluran limbah rumah tangga yang berada di beberapa ruas jalan di kota Yogyakarta dicuri orang yang tidak bertanggung jawab sehingga cukup membahayakan pengguna jalan. Oleh karena itu masyarakat diminta waspada dan ikut peduli bila melihat orang mengambil penutup limbah sberdiameter hamper yang terbuat dari besi baja, segera dilaporkan ke pihak yang berwajib. Demikian dikatakan Peter S Kepala seksi Pemeliharaan Limbah Rumah Tangga Dinas Lingkungan hidup Kota Yogyakarta.
Lebih lanjut Peter menambahkan dengan hilangnya 28 penutup saluran tersebut cukup meresahkan dan mengkhawatirkan, sebab jika pengendara sepeda motor masuk ke lubang tersebut dipastikan akan jatuh, sebab ukuran lubang tersbut lebih besar dari ban sepeda motor. Akibat hilangnya penutup lubang limbah pemerintah kota Yogyuakarta menderita kerugian sekitar 11 juta rupiah, sebab 1 penutup seharga 500 ribu .Selama ini masyarakat mengetahui bahwa yang mengambil tutp tersebut petugas dari dinas Lingkungan Hidup. Hal itu menurut Peter sama sekali tidak benar, karena pihaknya tidak pernah memerintahkan mengambil tutup tersebut, apabila diambil pun tentu ada penggantinya sebab jika dibiarkan terbuka membahayakan bagi pengguna jalan.
Demikian penjelasan Peter S Kepala seksi Pemeliharaan Limbah dinas lingkungan hiudp kota Yogyakarta. Karena sangat membahayakan, maka masyarakat sekitar memberi tanda adanya lubang tersebut agar pengguna jalan mengetahuinya jika ada lubang. Sementara sebagai langkah antisipasi dinas lingkungan terus melakukan pengawasan, selain itu masyarakat diminta ikut melakukan pengawasan. Selain itu, kepada penjual besi rongsokan dihimbau untuk tidak membeli barang tersebut. (Santos)
Lebih lanjut Peter menambahkan dengan hilangnya 28 penutup saluran tersebut cukup meresahkan dan mengkhawatirkan, sebab jika pengendara sepeda motor masuk ke lubang tersebut dipastikan akan jatuh, sebab ukuran lubang tersbut lebih besar dari ban sepeda motor. Akibat hilangnya penutup lubang limbah pemerintah kota Yogyuakarta menderita kerugian sekitar 11 juta rupiah, sebab 1 penutup seharga 500 ribu .Selama ini masyarakat mengetahui bahwa yang mengambil tutp tersebut petugas dari dinas Lingkungan Hidup. Hal itu menurut Peter sama sekali tidak benar, karena pihaknya tidak pernah memerintahkan mengambil tutup tersebut, apabila diambil pun tentu ada penggantinya sebab jika dibiarkan terbuka membahayakan bagi pengguna jalan.
Demikian penjelasan Peter S Kepala seksi Pemeliharaan Limbah dinas lingkungan hiudp kota Yogyakarta. Karena sangat membahayakan, maka masyarakat sekitar memberi tanda adanya lubang tersebut agar pengguna jalan mengetahuinya jika ada lubang. Sementara sebagai langkah antisipasi dinas lingkungan terus melakukan pengawasan, selain itu masyarakat diminta ikut melakukan pengawasan. Selain itu, kepada penjual besi rongsokan dihimbau untuk tidak membeli barang tersebut. (Santos)
Wednesday, June 27, 2007
KEKERINGAN MULAI MELANDA GUNUNG KIDUL
GUNUNGKIDUL- Sebagian masyarakat Gunungkidul di Provinsi DI Yogyakarta terpaksa mencari air hingga ke Kabupaten Wonogiri di Provinsi Jawa Tengah. Saat ini, sebagian besar telaga yang menjadi sumber air utama masyarakat Gunungkidul telah kering. Mereka terpaksa membeli air dari penjual swasta karena pemerintah kabupaten setempat belum melakukan dropping air gratis.
"Masyarakat Gunungkidul yang ada di perbatasan dengan Wonogiri, mereka terpaksa mencari air atau membeli dari sana. Sebab telaga-telaga sudah kering. Masyarakat yang mencari air hingga ke Wonogiri kebanyakan dilakukan oleh warga Desa Song Banyu di Kecamatan Girisubo Gunungkidul," kata Kepala Humas Kabupaten Gunungkidul, Supriyanto, Rabu.Dijelaskan, pendataan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten, saat ini kekeringan sudah melanda di 279 pedukuhan yang tersebar di 50 desa. Jumlah itu, kata dia, tentu akan segera bertambah karena saat ini baru memasuki musim kemarau. Pada puncak musim kemarau nanti, kata Supriyanto, dipastikan hanya beberapa desa saja yang tidak mengalami kesulitan air terutama di perkotaan karena dipasok oleh PDAM.
Sementara itu Camat Saptosari Kabupaten Gunungkidul, Mujiyono mengatakan, di Kecamatan Saptosari terdapat 17 telaga yang menjadi sumber utama masyarakat untuk mendapatkan air. Namun sekarang ini, kata dia, 11 telaga sudah dalam kondisi kering kerontang."Hanya enam telaga yang masih mengeluarkan air. Itupun dengan debit yang sangat kecil sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan untuk warga satu pedukuhan," kata Mujiyono.Menurut Mujiyono, masyarakat sudah banyak menajukan agar dilakukan dropping air gratis. Tapi sampai saat ini, kata dia, pemerintah kabupaten belum melakukannya. Dropping air, kata dia, dilakukan dengan dana operasional kecamatan Saptosari dengan jumlah yang sangat terbatas.Masyarakat yang masih mempunyai cadangan dana, kata dia, terpaksa membeli air dari penjual swasta dengan harga yang cukup mahal hingga Rp 140 ribu per tangki isi 5000 liter. Untuk menghemat pengeluaran, kata dia, masyarakat terpaksa iuran beberapa keluarga untuk membeli air tersebut.( SANTOS )
"Masyarakat Gunungkidul yang ada di perbatasan dengan Wonogiri, mereka terpaksa mencari air atau membeli dari sana. Sebab telaga-telaga sudah kering. Masyarakat yang mencari air hingga ke Wonogiri kebanyakan dilakukan oleh warga Desa Song Banyu di Kecamatan Girisubo Gunungkidul," kata Kepala Humas Kabupaten Gunungkidul, Supriyanto, Rabu.Dijelaskan, pendataan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten, saat ini kekeringan sudah melanda di 279 pedukuhan yang tersebar di 50 desa. Jumlah itu, kata dia, tentu akan segera bertambah karena saat ini baru memasuki musim kemarau. Pada puncak musim kemarau nanti, kata Supriyanto, dipastikan hanya beberapa desa saja yang tidak mengalami kesulitan air terutama di perkotaan karena dipasok oleh PDAM.
Sementara itu Camat Saptosari Kabupaten Gunungkidul, Mujiyono mengatakan, di Kecamatan Saptosari terdapat 17 telaga yang menjadi sumber utama masyarakat untuk mendapatkan air. Namun sekarang ini, kata dia, 11 telaga sudah dalam kondisi kering kerontang."Hanya enam telaga yang masih mengeluarkan air. Itupun dengan debit yang sangat kecil sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan untuk warga satu pedukuhan," kata Mujiyono.Menurut Mujiyono, masyarakat sudah banyak menajukan agar dilakukan dropping air gratis. Tapi sampai saat ini, kata dia, pemerintah kabupaten belum melakukannya. Dropping air, kata dia, dilakukan dengan dana operasional kecamatan Saptosari dengan jumlah yang sangat terbatas.Masyarakat yang masih mempunyai cadangan dana, kata dia, terpaksa membeli air dari penjual swasta dengan harga yang cukup mahal hingga Rp 140 ribu per tangki isi 5000 liter. Untuk menghemat pengeluaran, kata dia, masyarakat terpaksa iuran beberapa keluarga untuk membeli air tersebut.( SANTOS )
MERAPI LUNCURKAN AWAN PANAS SLEMAN HUJAN ABU
SLEMAN- Masyarakat di lereng Gunung Merapi dikejutkan oleh hujan abu yang terjadi Rabu (27/6). Bahkan sebelum hujan abu, Merapi kembali mengeluarkan awan panas meski dalam volume yang ralatif kecil. Hujan abu dan luncuran awan panas itu terjadi beberapa jam setelah gempa tektonik yang terjadi di barat daya Cilacap.
Petugas pengamat gunung Merapi di Pos Kaliurang, Panut saat dikonfirmasi mengatakan, beberapa saat setelah terjadi gempa tektonik di sekitar Cilacap, aktivitas vulkanik gunung Merapi sempat mengalami peningkatan. Gempa guguran dan gempa multiphase meningkat signifikan.
"Kami kesulitan melakukan pengamatan langsung karena sekitar Merapi tertutup kabut tebal. Tapi berdasar catatan seismograf, gempa guguran dan multiphase terlihat meningkat. Bahkan setelah itu sempat terjadi luncuran awan panas menuju sungai Gendol," kata Panut.
Ditambahkan Panut, luncuran awan panas terjadi pada Rabu (27/6) pukul 13.38. Beberapa saat berselang, lanjut dia, Pos Kaliurang mendapat banyak laporan dari masyarakat dengan terjadinya hujan abu.
Dari laporan yang masuk, kata dia, hujan abu dirasakan warga sejumlah desa yang tinggal di lereng sebalah barat daya dan barat dari gunung Merapi baik yang ada di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman DIY maupun di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang Jawa Tengah.
"Peningkatan aktivitas Vulkanik gunung Merapi sifatnya hanya sementara karena poengaruh gempa sebelumnya. Sampai saat ini, proses erupsi Merapi yang terjadi sejak pertangahan 2006 lalu memang belum selesai. Status Merapi sendiri, sampai saat ini masih ditetapkan waspada," tambahnya.
Sementara itu anggota tim SAR Kabupaten Sleman, Sukamto mengatakan, beberapa daerah yang terkena dampak hujan abu Merapi antara lain di Desa Tunggul Arum dan Turgo di Sleman serta Jrakah, Kemiren, Srumbung di Magelang. ( Santos )
Petugas pengamat gunung Merapi di Pos Kaliurang, Panut saat dikonfirmasi mengatakan, beberapa saat setelah terjadi gempa tektonik di sekitar Cilacap, aktivitas vulkanik gunung Merapi sempat mengalami peningkatan. Gempa guguran dan gempa multiphase meningkat signifikan.
"Kami kesulitan melakukan pengamatan langsung karena sekitar Merapi tertutup kabut tebal. Tapi berdasar catatan seismograf, gempa guguran dan multiphase terlihat meningkat. Bahkan setelah itu sempat terjadi luncuran awan panas menuju sungai Gendol," kata Panut.
Ditambahkan Panut, luncuran awan panas terjadi pada Rabu (27/6) pukul 13.38. Beberapa saat berselang, lanjut dia, Pos Kaliurang mendapat banyak laporan dari masyarakat dengan terjadinya hujan abu.
Dari laporan yang masuk, kata dia, hujan abu dirasakan warga sejumlah desa yang tinggal di lereng sebalah barat daya dan barat dari gunung Merapi baik yang ada di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman DIY maupun di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang Jawa Tengah.
"Peningkatan aktivitas Vulkanik gunung Merapi sifatnya hanya sementara karena poengaruh gempa sebelumnya. Sampai saat ini, proses erupsi Merapi yang terjadi sejak pertangahan 2006 lalu memang belum selesai. Status Merapi sendiri, sampai saat ini masih ditetapkan waspada," tambahnya.
Sementara itu anggota tim SAR Kabupaten Sleman, Sukamto mengatakan, beberapa daerah yang terkena dampak hujan abu Merapi antara lain di Desa Tunggul Arum dan Turgo di Sleman serta Jrakah, Kemiren, Srumbung di Magelang. ( Santos )
20 FILM ASIA SEMARAKKAN AJANG JAFF DI YOGYAKARTA
Yogyakarta – Sebanyak 20 film Asia siapbertanding dalam ajang Jogja-Netpac Asian FilmFestival (JAFF) yang kembali digelar di Yogyakarta 29Juli-2 Agustus 2007 mendatang. Dua puluah film Asiakaryya sineas-sineas muda berbakat dari berbagainegara itu akan diputar secara bergilir di tigatempat, yakni Taman Budaya Yogyakarta, BetengVredeburg dan Sinema Lembaga Indonesia Prancis (LIP)Yogyakarta.Sebagaimana tahun 2006 lalu, JAFF digelar masih dalamsuasana prihatin pascagempa 27 mei 2006 lalu. Dengandigelarnya JAFF kali kedua di Yogyakarta itu, panitiaJAFF mengikrarkan sebagai bentuk dukungan moril bagiwarga DIY dan sekitarnya yang tengah bangkit darisuasana gempa.Menurut Presiden JAFF sekaligus sutradara mudakondang, Garin Nugroho, JAFF 2007 mengusung temaDiaspora Sinema Asia. Kata Diaspora, lanjut Garin,merangkum berbagai bentuk ekspresi kultural baru yanglahir dari pertemuan budaya tanah asal dengan tanahperantauan. ”Makna ekspresi kultural itu seperti terpancar darifilm-film karya generasi baru Asia nanti. Diasporatidak sekedar kata kunci bagi proses persebaranmanusia, baik karena paksaan atau sukarela, dari tanahkelahirannya. Diaspora sendiri, adalah istilah yangbiasanya digunakan terkait dengan manusia, suku, atauetnis,” kata Garin, di V Art Gallery and CafĂ©, JlLaksda Adisucipto, Sleman, DIY, Rabu (27/6) siang.Dalam ajang JAFF 2007 nanti, kata Garin, bakalditampilkan film-film yang mengadopsi penggunaanteknologi digital, khususnya dalam dunia sinema, yangkian luas dan mutakhir. Seperti yang sudah dilakukanpara sineas muda asal Malaysia, yang telah mampumeraih beberapa penghargaan, seperti festival film diPusan (Korea), Rotterdam (Belanda), Venesia (Italia),hingga Berlin International Film Festival di Jerman.( santos )
MEMASUKI PENDAFTARAN MURID BARU, OMZET PEGADAIAN NAIK
BANTUL- Memasuki musim pendaftaran siswa baru, omzet pegadaian di sejumlah daerah di Provinsi DI Yogyakarta mengalami lonjakan. Bahkan di beberapa tempat, omzet mereka telah melebihi yang ditargetkan. Para nasahab pegadaian, umumnya menggadaiakan barang-barang untuk membayar beaya pendaftaran sekolah dan kuliah anak mereka.
"Hingga hari ini, omzet kami sudah mencapai Rp 950 juta untuk bulan Juni. Angka itu belum termasuk omzet di beberapa kantor pegadaian pembantu di Kabupaten Bantul. Padahal target kami bulan ini sebesar Rp 1,075 milyar," kata Kepala Perum Pegadaian Cabang Bantul, Susanta, Rabu (27/6).
Dijelaskan Susanta, pada har-hari biasa, omzet di pegadaian Bantul sekitar Rp 750 juta sebulan. Namun memasuki masa pendaftaran siswa baru, kata dia, omzet akan melonjak. "Terlebih sebagian masyarakat masih kesulitan setelah terjadi gempa bumi setahun lalu," kata dia.
Menurut Susanta, memasuki musim pendaftaran siswa baru, banyak nasabah yang menyerbu pegadaian untuk menggadaikan barangnya. Kepada petugas pelayanan, kata dia, sebagian besar masyarakat mengaku menggadaian barang untuk membayar pendidikan anak mereka. Sebagian yang lain, kata dia, untuk membeli benih dan pupuk bawang merah.
"Dilihat dari barang yang yang digadaikan, sekitar 70 persen berupa emas perhiasan. Sedang 30 persen sisanya berupa sepeda motor dan barang-barang elektronik seperti teve dan radio-tape," kata Susanta.
Sementara itu Menejer Perum Pegadaian Cabang Wonosari Gunungkidul, Kris Subanardi menyatakan, untuk bulan Juni ini pihaknya memasang target sebesar Rp 1,4 milyar. Namun hingga minggu ketiga Juni, kata dia, omzet Pegadaian Wonosari sudah mencapai Rp 1,5 milyar.
"Alasan mereka rata-rata untuk membayar sekolah anak baik untuk SPP maupun beaya pendaftaran. Sebagian memang ada untuk modal usaha, tapi angkanya lebih kecil," kata Kris.
Dikatakan Kris, para nasabah di Pegadaian Wonosari umumnya menggadaikan emas perhiasan. Selain nilainya lebih besar, kata dia, barangnya juga lebih kecil sehingga praktis untuk dibawa. Hampir 90 persen nasabah di Pegadaian Wonosari, kata dia, menggadaikan barang dalam bentuk emas dan hanya 10 persen berupa sepeda motor dan barang elektronik. ( santos )
"Hingga hari ini, omzet kami sudah mencapai Rp 950 juta untuk bulan Juni. Angka itu belum termasuk omzet di beberapa kantor pegadaian pembantu di Kabupaten Bantul. Padahal target kami bulan ini sebesar Rp 1,075 milyar," kata Kepala Perum Pegadaian Cabang Bantul, Susanta, Rabu (27/6).
Dijelaskan Susanta, pada har-hari biasa, omzet di pegadaian Bantul sekitar Rp 750 juta sebulan. Namun memasuki masa pendaftaran siswa baru, kata dia, omzet akan melonjak. "Terlebih sebagian masyarakat masih kesulitan setelah terjadi gempa bumi setahun lalu," kata dia.
Menurut Susanta, memasuki musim pendaftaran siswa baru, banyak nasabah yang menyerbu pegadaian untuk menggadaikan barangnya. Kepada petugas pelayanan, kata dia, sebagian besar masyarakat mengaku menggadaian barang untuk membayar pendidikan anak mereka. Sebagian yang lain, kata dia, untuk membeli benih dan pupuk bawang merah.
"Dilihat dari barang yang yang digadaikan, sekitar 70 persen berupa emas perhiasan. Sedang 30 persen sisanya berupa sepeda motor dan barang-barang elektronik seperti teve dan radio-tape," kata Susanta.
Sementara itu Menejer Perum Pegadaian Cabang Wonosari Gunungkidul, Kris Subanardi menyatakan, untuk bulan Juni ini pihaknya memasang target sebesar Rp 1,4 milyar. Namun hingga minggu ketiga Juni, kata dia, omzet Pegadaian Wonosari sudah mencapai Rp 1,5 milyar.
"Alasan mereka rata-rata untuk membayar sekolah anak baik untuk SPP maupun beaya pendaftaran. Sebagian memang ada untuk modal usaha, tapi angkanya lebih kecil," kata Kris.
Dikatakan Kris, para nasabah di Pegadaian Wonosari umumnya menggadaikan emas perhiasan. Selain nilainya lebih besar, kata dia, barangnya juga lebih kecil sehingga praktis untuk dibawa. Hampir 90 persen nasabah di Pegadaian Wonosari, kata dia, menggadaikan barang dalam bentuk emas dan hanya 10 persen berupa sepeda motor dan barang elektronik. ( santos )
JAMKESOS HARUS PRIORITASKAN MASYARAKAT
Yogyakarta-Santos- Tugas dari pemerintah salah satunya adalah ikut mensejahterakan masyarakat, dimana hal tersebut telah tercantum dalam Undang Undang Dasar (UUD) 1945. Salah satu perwujudannya antara lain dengan munculnya Perda Perusahaan Daerah Jamkesos yang sedang diupayakan oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini menjadi langkah yang baik dari implementasi konsep welfare state yang dianut oleh Negara ini, dalam memberikan jaminan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Bagus Sarnawa, S.H., M.Hum. (Pembantu Dekan II FH UMY), pada acara diskusi internal Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FH UMY), Rabu (27/06), di Kampus Terpadu UMY. Tetapi, kemudian yang menjadi kendala dari kemunculan Perda tersebut menurut Bagus adalah berkaitan dengan legal system dan juga legal ordernya. Sehingga kemunculan Perda tersebut, harus sesuai dengan pelaksanaannya yang tepat pada sasaran.
Masih menurut Bagus, salah satu hal yang penting untuk dilaksanakan diantaranya yaitu pembuatan mekanisme dan juga standarisasi yang jelas, sehingga peraturan tersebut tidak menjadi hal yang sia-sia. Maka, lanjut Bagus, sebelum ditetapkan peratutan tersebut haruslah dibuat lembaga hukumnya terlebih dahulu oleh para pihak yang berwenang. Hal itu dimaksudkan supaya tidak ada cacat hukum didalamnya. Selain itu, adanya mekanisme yang jelas diharapkan agar Jamkesos tersebut tepat tertuju pada orang-orang yang memang benar-benar membutuhkan.
Sementara itu, senada dengan pernyataan Bagus, Dr. M. Bambang Edi Susyanto Sp.A., M.Kes. (Dosen Fakultas Kedokteran UMY), mengatakan bahwa pengadaan Perda PD Jamkesos Wilayah DIY, pada pelaksanaanya harus mengakomodir seluruh kebutuhan kesehatan lapisan masyarakat. Namun jika hal itu masih sulit untuk dilakukan, pemerintah harus mengupayakan agar Jamkesos diberikan kepada masyarakat yang belum tercover pada Askes maupun Jamsostek. Hal ini dimaksudkan supaya jaminan tersebut dalam pelaksanaanya bisa adil dan merata. “Selain itu juga pemberian pelayanan terhadap jaminan kesehatan haruslah meliputi seluruh aspek, baik pelayanan primer maupun sekunder”, ungkapnya. ( Santos )
Hal tersebut disampaikan Bagus Sarnawa, S.H., M.Hum. (Pembantu Dekan II FH UMY), pada acara diskusi internal Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FH UMY), Rabu (27/06), di Kampus Terpadu UMY. Tetapi, kemudian yang menjadi kendala dari kemunculan Perda tersebut menurut Bagus adalah berkaitan dengan legal system dan juga legal ordernya. Sehingga kemunculan Perda tersebut, harus sesuai dengan pelaksanaannya yang tepat pada sasaran.
Masih menurut Bagus, salah satu hal yang penting untuk dilaksanakan diantaranya yaitu pembuatan mekanisme dan juga standarisasi yang jelas, sehingga peraturan tersebut tidak menjadi hal yang sia-sia. Maka, lanjut Bagus, sebelum ditetapkan peratutan tersebut haruslah dibuat lembaga hukumnya terlebih dahulu oleh para pihak yang berwenang. Hal itu dimaksudkan supaya tidak ada cacat hukum didalamnya. Selain itu, adanya mekanisme yang jelas diharapkan agar Jamkesos tersebut tepat tertuju pada orang-orang yang memang benar-benar membutuhkan.
Sementara itu, senada dengan pernyataan Bagus, Dr. M. Bambang Edi Susyanto Sp.A., M.Kes. (Dosen Fakultas Kedokteran UMY), mengatakan bahwa pengadaan Perda PD Jamkesos Wilayah DIY, pada pelaksanaanya harus mengakomodir seluruh kebutuhan kesehatan lapisan masyarakat. Namun jika hal itu masih sulit untuk dilakukan, pemerintah harus mengupayakan agar Jamkesos diberikan kepada masyarakat yang belum tercover pada Askes maupun Jamsostek. Hal ini dimaksudkan supaya jaminan tersebut dalam pelaksanaanya bisa adil dan merata. “Selain itu juga pemberian pelayanan terhadap jaminan kesehatan haruslah meliputi seluruh aspek, baik pelayanan primer maupun sekunder”, ungkapnya. ( Santos )
SEBAGIAN BESAR TELAGA KERING WARGA GUNUNG KIDUL MINTA DROPPING AIR BERSIH
GUNUNGKIDUL( Santos )- Saat ini, sebagian besar telaga yang menjadi sumber air utama masyarakat Gunungkidul telah kering. Mereka terpaksa membeli air dari penjual swasta karena pemerintah kabupaten setempat belum melakukan dropping air gratis. "Masyarakat Gunungkidul yang ada di perbatasan dengan Wonogiri, mereka terpaksa mencari air atau membeli dari sana. Sebab telaga-telaga sudah kering. Masyarakat yang mencari air hingga ke Wonogiri kebanyakan dilakukan oleh warga Desa Song Banyu di Kecamatan Girisubo Gunungkidul," kata Kepala Humas Kabupaten Gunungkidul, Supriyanto, Rabu ( 27 Juni 2007 ).
Lebih lanjut Supriyanto menjelaskan, pendataan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten, saat ini kekeringan sudah melanda di 279 pedukuhan yang tersebar di 50 desa. Jumlah itu, kata dia, tentu akan segera bertambah karena saat ini baru memasuki musim kemarau. Pada puncak musim kemarau nanti, kata Supriyanto, dipastikan hanya beberapa desa saja yang tidak mengalami kesulitan air terutama di perkotaan karena dipasok oleh PDAM.
Sementara itu Camat Saptosari Kabupaten Gunungkidul, Mujiyono mengatakan, di Kecamatan Saptosari terdapat 17 telaga yang menjadi sumber utama masyarakat untuk mendapatkan air. Namun sekarang ini, kata dia, 11 telaga sudah dalam kondisi kering kerontang."Hanya enam telaga yang masih mengeluarkan air. Itupun dengan debit yang sangat kecil sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan untuk warga satu pedukuhan," kata Mujiyono.Menurut Mujiyono, masyarakat sudah banyak menajukan agar dilakukan dropping air gratis. Tapi sampai saat ini, kata dia, pemerintah kabupaten belum melakukannya. Dropping air, kata dia, dilakukan dengan dana operasional kecamatan Saptosari dengan jumlah yang sangat terbatas.Masyarakat yang masih mempunyai cadangan dana, kata dia, terpaksa membeli air dari penjual swasta dengan harga yang cukup mahal hingga Rp 140 ribu per tangki isi 5000 liter. Untuk menghemat pengeluaran, kata dia, masyarakat terpaksa iuran beberapa keluarga untuk membeli air tersebut. ( Santos )
Lebih lanjut Supriyanto menjelaskan, pendataan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten, saat ini kekeringan sudah melanda di 279 pedukuhan yang tersebar di 50 desa. Jumlah itu, kata dia, tentu akan segera bertambah karena saat ini baru memasuki musim kemarau. Pada puncak musim kemarau nanti, kata Supriyanto, dipastikan hanya beberapa desa saja yang tidak mengalami kesulitan air terutama di perkotaan karena dipasok oleh PDAM.
Sementara itu Camat Saptosari Kabupaten Gunungkidul, Mujiyono mengatakan, di Kecamatan Saptosari terdapat 17 telaga yang menjadi sumber utama masyarakat untuk mendapatkan air. Namun sekarang ini, kata dia, 11 telaga sudah dalam kondisi kering kerontang."Hanya enam telaga yang masih mengeluarkan air. Itupun dengan debit yang sangat kecil sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan untuk warga satu pedukuhan," kata Mujiyono.Menurut Mujiyono, masyarakat sudah banyak menajukan agar dilakukan dropping air gratis. Tapi sampai saat ini, kata dia, pemerintah kabupaten belum melakukannya. Dropping air, kata dia, dilakukan dengan dana operasional kecamatan Saptosari dengan jumlah yang sangat terbatas.Masyarakat yang masih mempunyai cadangan dana, kata dia, terpaksa membeli air dari penjual swasta dengan harga yang cukup mahal hingga Rp 140 ribu per tangki isi 5000 liter. Untuk menghemat pengeluaran, kata dia, masyarakat terpaksa iuran beberapa keluarga untuk membeli air tersebut. ( Santos )
Tuesday, June 26, 2007
MUSIM LIBURAN TIBA PENUMPANG KERETA MELONJAK
YOGYAKARTA( Santos) Akibat melonjaknya penumpang kereta api (KA) pada musim lubiran sekolah ini, membuat PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional (Daop) VI Yogyakarta memberlakukan tarif maksimal untuk seluruh kelas kereta yang ada. Meski dipasang tarif maksimal, animo masyarakat menggunakan jasa angkutan kereta tetap tinggi. Untuk jadwal pemberangkatan 1 Juli nanti, 80 persen tiket KA kelas eksekuif telah habis terjual."Memasuki musim liburan sekolah kemarin, permintaan tiket baik untuk kelas bisnis dan kelas eksekutif sangat tinggi. Bahkan untuk kelas eksekutif, rangkaian gerbong kami maksimalkan. Dari biasanya hanya menarik delapan gerbong, sekarang kami maksimalkan menjadi 10 rangkaian gerbong," Demikian dikatakan Kepala Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta, Mochtadi.
Dijelaskan Mochtadi, menyusul tingginya permintaan tiket kereta, pihaknya juga memberlakukan batas maksimal untuk menjual tiket. KA Argo Lawu dan KA Argo Dwipangga, kata dia, pada hari biasa dijual dengan harga Rp 180 ribu per tiket. Namun pada masa liburan ini, lanjut Mochtadi, pihaknya menjual hingga batas maksimal sebesar Rp 210 ribu per tiket. Sementara untuk KA Taksaka, kata dia, yang biasanya dijual Rp 170 ribu per tiket, kini dijual seharga Rp 190 ribu per tiket.Ditambahkan Mochtadi, lonjakan penumpang pada masa liburan sekolah sebenarnya sudah terjadi sejak Sabtu dan Minggu (23-24/6) kemarin. Selain dengan memaksimalkan rangkaian gerbong, kata dia, lonjakan penumpang juga terlihat dari banyaknya penumpang yang diberangkatkan dari wilayah Daop VI Yogyakarta.Sebelum memasuki musim liburan, kata Mochtadi, jumlah penumpang yang diberangkatkan dari wilayah Daop VI rata-rata sebanyak 2.600-3 ribu orang setiap harinya. Namun memasuki liburan sekolah, kata dia, penumpang yang diberangkatkan mencapai 5.250 orang sehari."Volume penumpang hampir sama antara penumpang yang masuk ke Daop VI maupun yang berangkat dari Daop VI. Bahkan untuk pemberankatan tanggal 1 Juli nanti, sudah 80 persen lebih tiket KA untuk semua kelas ekskeutif terjual. Padahal kami memberlakukan batas maksimal untuk penjualan tiket," kata Mochtadi.( santos )
Dijelaskan Mochtadi, menyusul tingginya permintaan tiket kereta, pihaknya juga memberlakukan batas maksimal untuk menjual tiket. KA Argo Lawu dan KA Argo Dwipangga, kata dia, pada hari biasa dijual dengan harga Rp 180 ribu per tiket. Namun pada masa liburan ini, lanjut Mochtadi, pihaknya menjual hingga batas maksimal sebesar Rp 210 ribu per tiket. Sementara untuk KA Taksaka, kata dia, yang biasanya dijual Rp 170 ribu per tiket, kini dijual seharga Rp 190 ribu per tiket.Ditambahkan Mochtadi, lonjakan penumpang pada masa liburan sekolah sebenarnya sudah terjadi sejak Sabtu dan Minggu (23-24/6) kemarin. Selain dengan memaksimalkan rangkaian gerbong, kata dia, lonjakan penumpang juga terlihat dari banyaknya penumpang yang diberangkatkan dari wilayah Daop VI Yogyakarta.Sebelum memasuki musim liburan, kata Mochtadi, jumlah penumpang yang diberangkatkan dari wilayah Daop VI rata-rata sebanyak 2.600-3 ribu orang setiap harinya. Namun memasuki liburan sekolah, kata dia, penumpang yang diberangkatkan mencapai 5.250 orang sehari."Volume penumpang hampir sama antara penumpang yang masuk ke Daop VI maupun yang berangkat dari Daop VI. Bahkan untuk pemberankatan tanggal 1 Juli nanti, sudah 80 persen lebih tiket KA untuk semua kelas ekskeutif terjual. Padahal kami memberlakukan batas maksimal untuk penjualan tiket," kata Mochtadi.( santos )
MASYARAKAT YOGYAKARTA JANGAN TERPENGARUH ISYU TSUNAMI
Santos - Yogyakarta, Masyarakat diminta tidak terlalu panik dan terpengaruh isu tsunami dengan terjadinya gempa di Samudera Indonesia atau di Laut Selatan Jawa akhir-akhir ini.
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) akan segera memberi peringatan jika ada gempa yang berpotensi tsunami. Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi Data dan Informasi BMG Yogyakarta, Tiar Prasetya kepada Santos di kantornya, Rabu (26/6).
"Kalau pun ada gempa diatas 6,5 SR dan berpotensi tsunami, baik diminta maupun tidak diminta BMG akan langsung membeberkannya kepada masyarakat," ungkapnya.
Tiar mengungkapkan, gempa tersebut merupakan hasil tumbukan antara lempeng Indo-Australia dengan Eurasia. Meski demikian, masyarakat diminta tidak khawatir, apalagi terpengaruh dengan isu tsunami.
Menurutnya, gempa hasil pergerakan lempeng Indo-Australia itu waktunya hampir bersamaan karena kekuatan yang ditimbulkan hampir sama, sehingga yang tidak kuat akan patah. Kecuali, jika wilayah tersebut berada di atas lempeng Indo-Australia.
Oleh karena itu, Tiar mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpengaruh oleh isu tsunami tersebut. Namun jika masyarakat memperoleh informasi yang meragukan maka diminta memastikannya ke BMG. (Santos )
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) akan segera memberi peringatan jika ada gempa yang berpotensi tsunami. Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi Data dan Informasi BMG Yogyakarta, Tiar Prasetya kepada Santos di kantornya, Rabu (26/6).
"Kalau pun ada gempa diatas 6,5 SR dan berpotensi tsunami, baik diminta maupun tidak diminta BMG akan langsung membeberkannya kepada masyarakat," ungkapnya.
Tiar mengungkapkan, gempa tersebut merupakan hasil tumbukan antara lempeng Indo-Australia dengan Eurasia. Meski demikian, masyarakat diminta tidak khawatir, apalagi terpengaruh dengan isu tsunami.
Menurutnya, gempa hasil pergerakan lempeng Indo-Australia itu waktunya hampir bersamaan karena kekuatan yang ditimbulkan hampir sama, sehingga yang tidak kuat akan patah. Kecuali, jika wilayah tersebut berada di atas lempeng Indo-Australia.
Oleh karena itu, Tiar mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpengaruh oleh isu tsunami tersebut. Namun jika masyarakat memperoleh informasi yang meragukan maka diminta memastikannya ke BMG. (Santos )
GELOMBANG PANTAI PARANG TRITIS NORMAL MESKI TERJADI GEMPA
( Bantul ) Kondisi gelombang laut selatan di Pantai Parang Tritis dan pantai – pantai di wilayah Yogyakarta, normal dan tidak terpengaruh dengan adanya gempa yang terjadi di barat daya Cilacap Pagi hari tadi dengan kekuatan 6 Skala richter. Demikian dikatakan Koordinator tim Sar Pantai Parang Tritis Taufik.
Lebih lanjut Taufik mengungkapkan, meski pagi hari tadi pada pukul 05.23 gempa bumi mengguncang wilayah barat daya Cilacap Jawa tengah dengan kekuatan 6 SR pada koordinat 10.62 LS dan 108.01 BT, namun tidak mengakibatkan gelombang tinggi di pantai selatan Yogyakarta. Taufik mengatakan, begitu mendengar adanya gempa pagi hari tadi, pihaknya langsung melakukan pemantauan di menara SAR Pantai Parang Tritis dan menerjunkan beberapa anggota Tim Sar untuk melihat langsung ke tepi pantai. Namun berdasarkan pengamatannya, tidak ada perubahan sama sekali mengenai tinggi gelombang di Pantai Parang Tritis, semuanya Normal. “Gempa di Cilacap tidak berpengaruh dengan tinggi gelombang di Pantai Parang Tritis. Semuanya normal”.
Sementara itu aktifitas Para nelayan di Pantai Depok Parang Tritis juga berjalan seperti biasa. Hampir sebagian besar Nelayan di Pantai Depok Parang tritis Bantul Yogyakarta juga melaut sejak pukul 05.30 WIB. ( santos )
Lebih lanjut Taufik mengungkapkan, meski pagi hari tadi pada pukul 05.23 gempa bumi mengguncang wilayah barat daya Cilacap Jawa tengah dengan kekuatan 6 SR pada koordinat 10.62 LS dan 108.01 BT, namun tidak mengakibatkan gelombang tinggi di pantai selatan Yogyakarta. Taufik mengatakan, begitu mendengar adanya gempa pagi hari tadi, pihaknya langsung melakukan pemantauan di menara SAR Pantai Parang Tritis dan menerjunkan beberapa anggota Tim Sar untuk melihat langsung ke tepi pantai. Namun berdasarkan pengamatannya, tidak ada perubahan sama sekali mengenai tinggi gelombang di Pantai Parang Tritis, semuanya Normal. “Gempa di Cilacap tidak berpengaruh dengan tinggi gelombang di Pantai Parang Tritis. Semuanya normal”.
Sementara itu aktifitas Para nelayan di Pantai Depok Parang Tritis juga berjalan seperti biasa. Hampir sebagian besar Nelayan di Pantai Depok Parang tritis Bantul Yogyakarta juga melaut sejak pukul 05.30 WIB. ( santos )
Tuesday, June 5, 2007
SATPOL PP BANTUL RAZIA COUNTER HP ILLEGAL
( Bantul ) Puluhan counter Handphone atau telepon seluler di kawasan Bantul Yogyakarta illegal atau tidak berizin mulai ditertibkan oleh pemerintah Kabupaten Bantul. Petugas satuan polisi Pamong praja Kabupaten Bantul mendatangi semua counter HP di Bantul untuk menanyakan izin usahanya. Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh Pemerintah kabupaten bantul dalam hal ini, satpol PP Bantul, hampir semua counter HP di bantul belum mempunyai Izin. Demikian dikatakan Suparmadi SH salah seorang petugas Satpol PP Bantul Bantul kepada santos jogja.
Lebih lanjut dikatakan, mereka yang mempunyai usaha counter HP namun tidak mempunyai izin jelas melanggar perda no 15 tahun 2001 tentang retribusi. Oleh karena itu mulai hari ini akan ditertibkan. kepada pengusaha counter HP diminta untuk mengurus izin usahanya di pemerintah kabupaten Bantul. Apabila dalam kurun waktu 20 hari ke depan tidak mengurus izin dan terjaring Rzia, maka mereka akan dikenai denda 5 Juta atau 4 bulan kurungan. " kami baru tahap sosialisasi agar para pengusaha HP segera mengurus izinnya, namun bila nanti setelah sosialisasi tetap tidak mengurus izin maka kami akan bertindak tegas" demikian ujar Suparmadi SH di sela - sela mendatangi Counter HP di kawasan Sumuran Bantul Yogyakarta.
Suparmadi mengatyakan, penertiban counter HP di Bantul ini merupakan yang pertama kalinya. Hal ii dilakukan mengingat makin menjamurnya usaha counter HP di Bantul. Proses mengurus izinnya sangat mudah, oleh karena para pengusaha counter HP diminta segera mengurus izinnya. ( Santos Jogja )
Lebih lanjut dikatakan, mereka yang mempunyai usaha counter HP namun tidak mempunyai izin jelas melanggar perda no 15 tahun 2001 tentang retribusi. Oleh karena itu mulai hari ini akan ditertibkan. kepada pengusaha counter HP diminta untuk mengurus izin usahanya di pemerintah kabupaten Bantul. Apabila dalam kurun waktu 20 hari ke depan tidak mengurus izin dan terjaring Rzia, maka mereka akan dikenai denda 5 Juta atau 4 bulan kurungan. " kami baru tahap sosialisasi agar para pengusaha HP segera mengurus izinnya, namun bila nanti setelah sosialisasi tetap tidak mengurus izin maka kami akan bertindak tegas" demikian ujar Suparmadi SH di sela - sela mendatangi Counter HP di kawasan Sumuran Bantul Yogyakarta.
Suparmadi mengatyakan, penertiban counter HP di Bantul ini merupakan yang pertama kalinya. Hal ii dilakukan mengingat makin menjamurnya usaha counter HP di Bantul. Proses mengurus izinnya sangat mudah, oleh karena para pengusaha counter HP diminta segera mengurus izinnya. ( Santos Jogja )
ISU AKAN TERJADINYA GEMPA, TIDAK BENAR
( Yogyakarta ) Badan Meteorologi dangeofisika Yogyakarta menghimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu resah dengan adanya isyu akan terjadinya gempa besar pada tanggal 7 Juni 2007. Sebab sampai saat ini belum ada satu negara pun yang mempunyai alat untuk mendeteksi akan terjadinya gempa. Hal ini dikatakan Tiar Prasetyo, Kepala Seksi Data dan Informasi BMG Yogyakarta.
Akhir - akhir ini masyarakat Yogyakarta diresahkan dengan adanya isyu yang beredar melalui pesan singkat atau SMS akan terjadinya Gempa besar tanggal 7 Juni 2007. Dalam pesan singkat tersebut dikatakan berdasarkan berita dari CNN akan terjadi gempa pada tanggal 7 Juni 2007. Isyu tersebut dengan cepat menyebar di kalangan masyarakat. Masyarakat yang masih trauma terhadap gempa 27 Mei 2006, merasa khawatir peristiwa gempa mei terulang lagi.
Tiar Prasetyo, dengan tegas menyatakan isyu tersebut sama sekali tidak benar, masyarakat tidak perlu resah. " isyu tersebut tidak benar, karena sampai saat ini belum ada alat yang dapat mendeteksi akan datangnya gempa" ujar Tiar. Kemungkinan terjadinya gempa besar sangat kecil, demikian juga tsunami. oleh karena itu masyarakat tidak perlu resah.
Sementara itu saat dikonfirmasi akan terjadinya Tsunami, Tiar mengatakan, isu tsunami juga tidak benar. memang untuk gelombang di laut selatan, dalam beberapa hari terakhir ini cukup besar dengan ketinggian gelombang mencapai 2 meter. Para nelayan diminta untuk waspada. Namun Tiar yakin, para Nelayan sudah hapal betul dengan kondisi laut selatan. meski tinggi gelombang mencapai 2 meter para nelayan tetap melaut. ( Santos Jogja )
Akhir - akhir ini masyarakat Yogyakarta diresahkan dengan adanya isyu yang beredar melalui pesan singkat atau SMS akan terjadinya Gempa besar tanggal 7 Juni 2007. Dalam pesan singkat tersebut dikatakan berdasarkan berita dari CNN akan terjadi gempa pada tanggal 7 Juni 2007. Isyu tersebut dengan cepat menyebar di kalangan masyarakat. Masyarakat yang masih trauma terhadap gempa 27 Mei 2006, merasa khawatir peristiwa gempa mei terulang lagi.
Tiar Prasetyo, dengan tegas menyatakan isyu tersebut sama sekali tidak benar, masyarakat tidak perlu resah. " isyu tersebut tidak benar, karena sampai saat ini belum ada alat yang dapat mendeteksi akan datangnya gempa" ujar Tiar. Kemungkinan terjadinya gempa besar sangat kecil, demikian juga tsunami. oleh karena itu masyarakat tidak perlu resah.
Sementara itu saat dikonfirmasi akan terjadinya Tsunami, Tiar mengatakan, isu tsunami juga tidak benar. memang untuk gelombang di laut selatan, dalam beberapa hari terakhir ini cukup besar dengan ketinggian gelombang mencapai 2 meter. Para nelayan diminta untuk waspada. Namun Tiar yakin, para Nelayan sudah hapal betul dengan kondisi laut selatan. meski tinggi gelombang mencapai 2 meter para nelayan tetap melaut. ( Santos Jogja )
1,1 JUTA PNS DI INDONESIA BELUM PUNYA RUMAH
YOGYAKARTA- Sebanyak 1.154.776 pegawai negeri sipil (PNS) di seluruh Indonesia hingga saat ini belum mempunyai rumah pribadi. Upaya pemerintah untuk membantu pengadaan rumah bagi PNS, banyak menemui hambatan. Selain masalah besaran kredit, kalangan PNS juga banyak menolak perumahan bagi mereka karena lokasinya tidak dekat dengan tempat kerja."Data dari Bapertarum, jumlah PNS di seluruh Indonesia sebanyak 3.540.561 orang. Demikian dijelaskan menteri negara Perumahan Rakyat M Yusuf Ashari usai membuka seminar nasional Pembiayaan dan pembangunan perumahan bersubsidi masyarakat berpenghasilan rendah di Hotel Melia Purosani hari ini.
Sampai saat ini yang belum memiliki rumah sebanyak 1.154.776 PNS. Pemerintah telah berusaha untuk membantu para PNS mempunyai perumahan sendiri, tapi masalah yang dihadapi memang cukup banyak," kata Menteri Negara Perumahan Rakyat, Yusuf Asy'ari. Lebih lanjut dikatakan, untuk pemenuhan kebutuhan perumahan bagi PNS, pemerintah telah meminta kepada Badan Perencana Tabungan Perumahan (Bapertarum) untuk memberikan layanan semudah mungkin kepada PNS. Pemerintah, kata Yusuf, juga memberi pinjaman uang muka KPR (kredit pemilikan rumah) maksimal Rp 10 juta agar angsuran KPR lebih ringan. Hal itu, lanjut dia, telah diatur secara resmi lewat Permenpera nomor 02/Permen/M/2006 tentang pemberian pinjaman/ pembeyaan uang muka KPR bagi PNS.Sementara itu Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X ditempat sama mengatakan, di seluruh DIY terdapat 87.713 orang PNS. Dari jumlah itu, kata dia, sebanyak 32.260 PNS belum memiliki rumah. "Persoalan memang tidak sederhana. Pengadaan rumah bagi PNS yang dilakukan ternyata kurang diminati, salah satunya karena alasan jauh dari tempat kerja. Padahal kalau lokasinya dekat dengan tempat kerja, pasti di perkotaan yang harganya sangat mahal," kata Sultan.Ditambahkan Sultan, upaya pemerintah Provinsi DIY untuk pengadaan rumah bagi PNS saat ini adalah mendorong peran Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY untuk mempermudah pengajuan kredit perumahan bagi PNS. Sementara untuk masalah lokasi, lanjut dia, Pemprov DIY juga akan membangun perumahan PNS pada tanah kas desa atau tanah milik Pemda dengan cara tukar guling."Kalau membangun perumahan menggunakan tanah kraton atau Kasultanan Ground, jelas tidak bisa karena tidak mungkin akan memperoleh sertifikat tanah. Padahal salah satu syarat untuk pengajuan kredit perumahan, tanah tersebut harus bersertifikat," lanjut Sultan( santo jogja)
Sampai saat ini yang belum memiliki rumah sebanyak 1.154.776 PNS. Pemerintah telah berusaha untuk membantu para PNS mempunyai perumahan sendiri, tapi masalah yang dihadapi memang cukup banyak," kata Menteri Negara Perumahan Rakyat, Yusuf Asy'ari. Lebih lanjut dikatakan, untuk pemenuhan kebutuhan perumahan bagi PNS, pemerintah telah meminta kepada Badan Perencana Tabungan Perumahan (Bapertarum) untuk memberikan layanan semudah mungkin kepada PNS. Pemerintah, kata Yusuf, juga memberi pinjaman uang muka KPR (kredit pemilikan rumah) maksimal Rp 10 juta agar angsuran KPR lebih ringan. Hal itu, lanjut dia, telah diatur secara resmi lewat Permenpera nomor 02/Permen/M/2006 tentang pemberian pinjaman/ pembeyaan uang muka KPR bagi PNS.Sementara itu Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X ditempat sama mengatakan, di seluruh DIY terdapat 87.713 orang PNS. Dari jumlah itu, kata dia, sebanyak 32.260 PNS belum memiliki rumah. "Persoalan memang tidak sederhana. Pengadaan rumah bagi PNS yang dilakukan ternyata kurang diminati, salah satunya karena alasan jauh dari tempat kerja. Padahal kalau lokasinya dekat dengan tempat kerja, pasti di perkotaan yang harganya sangat mahal," kata Sultan.Ditambahkan Sultan, upaya pemerintah Provinsi DIY untuk pengadaan rumah bagi PNS saat ini adalah mendorong peran Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY untuk mempermudah pengajuan kredit perumahan bagi PNS. Sementara untuk masalah lokasi, lanjut dia, Pemprov DIY juga akan membangun perumahan PNS pada tanah kas desa atau tanah milik Pemda dengan cara tukar guling."Kalau membangun perumahan menggunakan tanah kraton atau Kasultanan Ground, jelas tidak bisa karena tidak mungkin akan memperoleh sertifikat tanah. Padahal salah satu syarat untuk pengajuan kredit perumahan, tanah tersebut harus bersertifikat," lanjut Sultan( santo jogja)
UU KOPERASI HARUS DI AMANDEMEN
YOGYAKARTA- REVRISOND BASWIER, Kepala Pusat Studi Ekonomi Pancasila Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, menyatakan, kondisi perkoperasian di Indonesia saat ini memprihatinkan. Ketika Orde Baru, memang banyak koperasi yang berdiri hanya karena mencari proyek. Tapi mestinya, koperasi tersebut tetap bisa diperbaiki jika pemerintah mempunyai komitmen yang serius untuk mengembangkan perekonomian kerakyatan.
"Yang mendesak dilakukan sekarang adalah melakukan amandemen terhadap Undang-undang Koperasi nomor 25 tahun 1992. Undang-undang itu harus diubah sehingga koperasi betul-betul menjadi sokoguru perekonomian masyarakat," kata Revrisond.
Ditambahkan, selaian amandemen UU tersebut, gerakan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) harus kembali digalakkan. Saat ini, kata dia, Dekopin memang masih bermasalah. Namun persoalan Dekopin tidak boleh terus berlarut sehingga mengorbankan koperasi-koperasi yang menjadi binaan mereka.
Pemerintah, lanjut Revrisond, juga harus lebih menunjukkan komitmennya terhadap koperasi. Model sentralistik yang selama ini terjadi, kata dia, harus diubah dengan desentralisasi dengan menempatkan pemerintah daerah sebagai pembina koperasi di daerah masing-masing.
"Harus diakui, tahun-tahun kemarin banyak koperasi yang didirikan secara akal-akalan. Asal-usul mereka tidak jelas karena hanya ingin mencari proyek. Sebagian koperasi juga tidak mempunyai core bisnis yang jelas sehingga terkesan asal-asalan. Itu yang membuat banyak koperasi mati pada masa sekarang ini," .
"Yang mendesak dilakukan sekarang adalah melakukan amandemen terhadap Undang-undang Koperasi nomor 25 tahun 1992. Undang-undang itu harus diubah sehingga koperasi betul-betul menjadi sokoguru perekonomian masyarakat," kata Revrisond.
Ditambahkan, selaian amandemen UU tersebut, gerakan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) harus kembali digalakkan. Saat ini, kata dia, Dekopin memang masih bermasalah. Namun persoalan Dekopin tidak boleh terus berlarut sehingga mengorbankan koperasi-koperasi yang menjadi binaan mereka.
Pemerintah, lanjut Revrisond, juga harus lebih menunjukkan komitmennya terhadap koperasi. Model sentralistik yang selama ini terjadi, kata dia, harus diubah dengan desentralisasi dengan menempatkan pemerintah daerah sebagai pembina koperasi di daerah masing-masing.
"Harus diakui, tahun-tahun kemarin banyak koperasi yang didirikan secara akal-akalan. Asal-usul mereka tidak jelas karena hanya ingin mencari proyek. Sebagian koperasi juga tidak mempunyai core bisnis yang jelas sehingga terkesan asal-asalan. Itu yang membuat banyak koperasi mati pada masa sekarang ini," .
Monday, June 4, 2007
TIDAK MENDAPAT BANTUAN DANA REKONSTRUKSI, MENGADU KE LBH
( Yogyakarta ) Sekitar 50 KK warga Gancahan VIII Sidomulyo Godean Sleman Yogyakarta, siang hari tadi, Senin 4 Juni 2007, mengadu ke Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta ( LBH ) karena tidak mendapatkan bantuan dana rekonstruksi rumah sebagai korban Gempa. Padahal rumah rumah mereka mengalami kerusakan akibat gempa 27 Mei 2007.
Kedatangan warga Gancahan yang dipimpin oleh Sajino ke LBH Yogyakarta, diterima oleh Iwan Kurniawan SH, kepala bagian operasional LBH Yogyakarta. Warga mengadu karena diduga ada penyimpangan dalam pendataan korban gempa di Gancahan Sidomulyo Godean Sleman Yogyakarta. Sajino mengatakan, ada dugaan terjadi kolusi, para keluarga pamong desa setempat yang rumahnya hanya rusak ringan mendapatkan bantuan. " Ini tidak adil pak, para keluarga pamong mendapat bantuan, padahal rumahnya hanya rusak ringan, sementara kita - kita ini yang rtusak sedang tidak dapat "
Sementara itu Iwan Kurniawan SH, Kepala Bagian operasional LBH Yogyakarta mengatakan, pihaknya akan segera menindak lanjuti pengaduan warga tersebut. Sebab menurut laporan warga, ada sekitar 50 Kepala keluarga yang tidak mendapat bantuan dana rekonstruksi korban gempa, padahal rumah mereka rusak sedang dan berat. " Jika data sudah akura,, maka kami akan segera mengirim surat ke Lembaga ombudsman daerah dan swasta. Jika ditemukan unsur pidana karena adanya KKN dalam pendataan, maka akan dilaporkan ke Polda DIY "
Secara resmi 50 KK Warga Gancahan VIII Sidomulyo Godean Sleman DIY, telah memberikan surat kuasa kepada LBH untuk menindak lanjuti dan menyelesaikan permasalahan mereka. ( Santos Jogja )
Kedatangan warga Gancahan yang dipimpin oleh Sajino ke LBH Yogyakarta, diterima oleh Iwan Kurniawan SH, kepala bagian operasional LBH Yogyakarta. Warga mengadu karena diduga ada penyimpangan dalam pendataan korban gempa di Gancahan Sidomulyo Godean Sleman Yogyakarta. Sajino mengatakan, ada dugaan terjadi kolusi, para keluarga pamong desa setempat yang rumahnya hanya rusak ringan mendapatkan bantuan. " Ini tidak adil pak, para keluarga pamong mendapat bantuan, padahal rumahnya hanya rusak ringan, sementara kita - kita ini yang rtusak sedang tidak dapat "
Sementara itu Iwan Kurniawan SH, Kepala Bagian operasional LBH Yogyakarta mengatakan, pihaknya akan segera menindak lanjuti pengaduan warga tersebut. Sebab menurut laporan warga, ada sekitar 50 Kepala keluarga yang tidak mendapat bantuan dana rekonstruksi korban gempa, padahal rumah mereka rusak sedang dan berat. " Jika data sudah akura,, maka kami akan segera mengirim surat ke Lembaga ombudsman daerah dan swasta. Jika ditemukan unsur pidana karena adanya KKN dalam pendataan, maka akan dilaporkan ke Polda DIY "
Secara resmi 50 KK Warga Gancahan VIII Sidomulyo Godean Sleman DIY, telah memberikan surat kuasa kepada LBH untuk menindak lanjuti dan menyelesaikan permasalahan mereka. ( Santos Jogja )
1100 KOPERASI DI DIY KOLAPS
YOGYAKARTA- Sebanyak 1100 koperasi di Provinsi DI Yogyakarta kolap bahkan gulung tikar. Kebanyakan koperasi yang kolap dan gulung tikar berada di pedesaan dalam bentuk koperasi unit desa (KUD). Padahal, total aset seluruh koperasi di DIY mencapai lebih dari Rp 1 trilyun.
"Total koperasi di seluruh DIY sebanyak 2.190 buah. Namun saat ini, tidak kurang dari 50 persennya yang masih bertahan. Sebanyak 1.100 koerasi sudah mati dan kolap," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Provinsi DIY, Syahbenol Hasibuan, Senin, 4 Juni 2007
Lebih lanjut dikatakan, sejak kementerian koperasi dilikuidasi yang juga diikuti dengan likuidasi Kanwil-kanwil koperasi di tingkat provinsi, nasib koperasi di daerah juga ikut terkena imbasnya. Dari 2.190 koperasi yang terdaftar di DIY, kata Syahbenol, yang betul-betul masih hidup tidak sampai 50 persennya.
Menurut dia, hasil pendataan yang dilakukan Disperindagkop, sebagian koperasi di DIY memang ada yang nakal. Artinya, kata dia, koperasi-koperasi tersebut sengaja didirikan hanya untuk menghimpun dana dari masyarakat tetapi setelah itu mereka bubar dengan meninggalkan persoalan.
"Sebagian lagi ada koperasi yang muncul ketika pemerintah mempunyai program menyalurkan bantuan lewat koperasi. Jadi selama tidak ada bantuan dari pemerintah, koperasi itu matisuri," tambah Syahbenol.
Padahal, lanjut dia, hasil pendataan yang dilakukan oleh Disperindagkop DIY, total aset koperasi-koperasi itu mencapai lebih dari Rp 1 trilyun. Aset sebesar itu, kata dia, meliputi aset gedung, mesin dan dana yang ada di koperasi.
Sementara itu Kepala Humas Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta, Alex Syamhuri menyatakan, pemutakhiran data koperasi di DIY memang mendesak dilakukan. Pemutakhiran tersebut, kata dia, berkait dengan masih banyaknya program pemerintah yang perlu didukung oleh koperasi di tingkat pedesaan.
"Jangan sampai program pemerintah tersebut jatuh ke koperasi yang tidak kredibel. Sebab kenyataannya, setelah kementerian koperasi ditutup, ratusan koperasi di Yogyakarta juga ikut mati," kata Alex. ( Santos jogja )
"Total koperasi di seluruh DIY sebanyak 2.190 buah. Namun saat ini, tidak kurang dari 50 persennya yang masih bertahan. Sebanyak 1.100 koerasi sudah mati dan kolap," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Provinsi DIY, Syahbenol Hasibuan, Senin, 4 Juni 2007
Lebih lanjut dikatakan, sejak kementerian koperasi dilikuidasi yang juga diikuti dengan likuidasi Kanwil-kanwil koperasi di tingkat provinsi, nasib koperasi di daerah juga ikut terkena imbasnya. Dari 2.190 koperasi yang terdaftar di DIY, kata Syahbenol, yang betul-betul masih hidup tidak sampai 50 persennya.
Menurut dia, hasil pendataan yang dilakukan Disperindagkop, sebagian koperasi di DIY memang ada yang nakal. Artinya, kata dia, koperasi-koperasi tersebut sengaja didirikan hanya untuk menghimpun dana dari masyarakat tetapi setelah itu mereka bubar dengan meninggalkan persoalan.
"Sebagian lagi ada koperasi yang muncul ketika pemerintah mempunyai program menyalurkan bantuan lewat koperasi. Jadi selama tidak ada bantuan dari pemerintah, koperasi itu matisuri," tambah Syahbenol.
Padahal, lanjut dia, hasil pendataan yang dilakukan oleh Disperindagkop DIY, total aset koperasi-koperasi itu mencapai lebih dari Rp 1 trilyun. Aset sebesar itu, kata dia, meliputi aset gedung, mesin dan dana yang ada di koperasi.
Sementara itu Kepala Humas Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta, Alex Syamhuri menyatakan, pemutakhiran data koperasi di DIY memang mendesak dilakukan. Pemutakhiran tersebut, kata dia, berkait dengan masih banyaknya program pemerintah yang perlu didukung oleh koperasi di tingkat pedesaan.
"Jangan sampai program pemerintah tersebut jatuh ke koperasi yang tidak kredibel. Sebab kenyataannya, setelah kementerian koperasi ditutup, ratusan koperasi di Yogyakarta juga ikut mati," kata Alex. ( Santos jogja )
Sunday, June 3, 2007
PULUHAN TENDA PKL MALIOBORO DI BONGKAR PAKSA
(Yogyakarta) Puluhan tenda milik para pedagang Kaki lima jalan malioboro, pagi hari tadi, Senin 4 Juni 2007 dibongkar paksa oleh petugas satuan polisi pamong praja Pemerintah Kota Yogyakarta. Pembongkaran dilakukan, karena tenda - tenda yang didirikan oleh para PKL jalan malioboro tersebut melanggar aturan yang yang ditetapkan oleh pemerintah kota Yogyakarta. Tenda yang didirikan terlalu besar sehingga menutup akses jalan pejalan kaki. selain itu, mereka tidak menggunakan tenda yang telah diberikan oleh pemerintah kota yang sesuai dengan aturan ukuran tendanya.
Bambang, salah satu petugas satuan polisi pamong praja pemerintah kota Yogyakarta menuturkan, pihaknya terpaksa melakukan penertiban terhadap para PKL yang menggunakan tenda - tenda ukuran besar dan tidak menggunakan tenda yang diberikan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Tenda - tenda tersebut saat ini di bawa ke kantor satpol PP kota yogyakarta. kepada para PKL yang tendanya disita, bisa mengambil di pemerintah kota dan berjanji tidak akan mendirikan lagi tenda dengan ukuran yang besar. " Mereka, para PKL hanya diberi peringatan saja, setelah itu tendanya bisa diambil " demikian dikatakan Bambang mengenai sangsi yang diberikan kepada para PKL tersebut.
Sementara itu, Slamet, salah seorang PKL yang menjadi korban penertiban mengaku terkejut dan kecewa dengan adanya penertiban tersebut. Kemudian saat dikonfirmasi mengenai tenda dari pemerintah kota yogyakarta, Slamet mengatakan bahwa tenda dari pemerintah kota sudah rusak sehingga tidak dipakai dan diganti dengan tenda yang dibeli sendiri. " tenda dari pemerintah kota sudah rusak karena sudah tiga tahun, saya tidak tahu jika ukuran tenda saya terlalu besar" ujarnya sambil mengemasi barang dagangannya es campur di jalan malioboro. ( Santos Jogja )
Bambang, salah satu petugas satuan polisi pamong praja pemerintah kota Yogyakarta menuturkan, pihaknya terpaksa melakukan penertiban terhadap para PKL yang menggunakan tenda - tenda ukuran besar dan tidak menggunakan tenda yang diberikan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Tenda - tenda tersebut saat ini di bawa ke kantor satpol PP kota yogyakarta. kepada para PKL yang tendanya disita, bisa mengambil di pemerintah kota dan berjanji tidak akan mendirikan lagi tenda dengan ukuran yang besar. " Mereka, para PKL hanya diberi peringatan saja, setelah itu tendanya bisa diambil " demikian dikatakan Bambang mengenai sangsi yang diberikan kepada para PKL tersebut.
Sementara itu, Slamet, salah seorang PKL yang menjadi korban penertiban mengaku terkejut dan kecewa dengan adanya penertiban tersebut. Kemudian saat dikonfirmasi mengenai tenda dari pemerintah kota yogyakarta, Slamet mengatakan bahwa tenda dari pemerintah kota sudah rusak sehingga tidak dipakai dan diganti dengan tenda yang dibeli sendiri. " tenda dari pemerintah kota sudah rusak karena sudah tiga tahun, saya tidak tahu jika ukuran tenda saya terlalu besar" ujarnya sambil mengemasi barang dagangannya es campur di jalan malioboro. ( Santos Jogja )
DUBES AUSTRALIA TEMUI WAGUB DIY
DUBES AUSTRALIA SAMPAIKAN TERIMA KASIH KEPADA GUBERNUR DIY
Dubes Australia untuk Indonesia BILL FARMER, sampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur DIY, atas penanganan terhadap warga negara Australia yang menjadi korban kecelakaaan pesawat garuda GA 200 di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, Rabu 7 Maret 2007.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung Dubes Australia, Bill Farmer kepada Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX di Kepatihan Hari ini, Senin 4 Juni 2007. Selain menyampaikan ucapan terima kasih, dubes Australia juga menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap penanganan gempa dan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa yang berjalan cepat dan baik di Yogyakarta.
Dalam serangkaian kunjungan kerjanya di Yogyakarta, Dubes Australia, sempat menyaksikan pentas teater boneka seniman melbourne yang berkolaborasi dengan seniman Yogyakarta, seniman dari padepokan seni Bagong kusudiarjo, kemarin, Minggu 3 Juni 2007 di alun - alun utara Yogyakarta.
Hari ini, rombongan dubes Australia, Bill Farmer akan meninjau pembangunan Madrasah di Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta.
Dubes Australia untuk Indonesia BILL FARMER, sampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur DIY, atas penanganan terhadap warga negara Australia yang menjadi korban kecelakaaan pesawat garuda GA 200 di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, Rabu 7 Maret 2007.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung Dubes Australia, Bill Farmer kepada Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX di Kepatihan Hari ini, Senin 4 Juni 2007. Selain menyampaikan ucapan terima kasih, dubes Australia juga menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap penanganan gempa dan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa yang berjalan cepat dan baik di Yogyakarta.
Dalam serangkaian kunjungan kerjanya di Yogyakarta, Dubes Australia, sempat menyaksikan pentas teater boneka seniman melbourne yang berkolaborasi dengan seniman Yogyakarta, seniman dari padepokan seni Bagong kusudiarjo, kemarin, Minggu 3 Juni 2007 di alun - alun utara Yogyakarta.
Hari ini, rombongan dubes Australia, Bill Farmer akan meninjau pembangunan Madrasah di Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta.
LIPUTAN SANTOS
Tulisan yang ada di blog ini merupakan hasil liputan santos. silahkan kalo mau ngutip, tapi pake etika ya... mari maju bersama.
salam,
santos jogja
salam,
santos jogja
Subscribe to:
Posts (Atom)